Liputan6.com, Jakarta Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, sudah dua kali naik podium di balapan MotoGP musim ini. Pertama, Marquez, finis terdepan di balapan MotoGP Argentina, 4 April 2016 lalu. Sepekan kemudian pembalap asal Spanyol ini, keluar sebagai juara di MotoGP seri Amerika Serikat yang dihelat di Circuit of The Americas, 11 April 2016..
Berbekal kemenangan ini, Marquez kini makin kokoh berada di puncak klasemen. Ia sudah mengoleksi 66 poin, unggul 21 poin atas Lorenzo yang membuntuti di urutan kedua.
Baca Juga
- Top 3 Berita Bola: Pengakuan Rossi Soal Insiden di MotoGP Austin
- Kabar Baik Hampiri Madrid Jelang Lawan Wolfsburg
- Video: Luar Biasa, Kiper Ini Cetak Gol dari Jarak 68 Meter
Advertisement
Marquez hanya gagal menjadi yang terdepan di MotoGP Qatar. Dalam balapan itu, pembalap Yamaha Movistar Jorge Lorenzo keluar sebagai juara. Marquez sendiri harus puas di tempat ketiga.
Kemenangan Marquez di MotoGP Austin kali ini terasa sangat istimewa. Karena ini adalah kemenangan keempatnya secara beruntun di sirkuit tersebut.
Lebih mengesankan lagi, Marquez sudah mencatat kemenangan ke-10 berturut-turut pada balapan-balapan yang dilangsungkan di Amerika Serikat. Prestasi ini dibukukan selama enam musim.
Ini seperti menunjukkan pembalap berusia 22 tahun sangat suka Amerika Serikat dan AS juga menyukainya
Pembalap Jenius
Catatan istimewa ini memang pantas diraih Marquez. Ia adalah pembalap jenius. Dalam usianya yang masih muda, Marquez sudah menyabet dua gelar juara dunia MotoGP.
Dan, kini pembalap kelahiran 17 Februari 1993 di Cervera, Lleida, Spanyol, ini sepertinya sudah mampu mengatasai tekanan dua pembalap handal Yamaha Lorenzo dan Valentino Rossi.
Selain makin "padu" dengan kendaraannya RC213V 2015, Marquez juga mengakui bahwa kunci suksesnya terletak pada pemilihan ban depan. Marquez semula menggunakan ban tipe medium saat menjalani sesi pemanasan, beberapa jam sebelum balapan dimulai.
"Balapan tadi tidak mudah karena pada sesi pemanasan saya mencoba ban yang sama dengan pebalap lain, yakni medium. Tetapi, karena beberapa alasan, saya merasa tidak nyaman," kata Marquez yang dilansir Crash.net.
Jika Yamaha, penantang utama Honda, masih berjuang untuk beradaptasi dengan masalah mereka, mahkota MotoGP ketiga mungkin bisa diraih dengan cepat oleh Marquez.
Advertisement