RI-Malaysia Gandeng Tangan Hadapi Kelompok Abu Sayyaf

4 warga Malaysia dilaporkan menjadi sandera kelompok yang diduga jaringan Abu Sayyaf.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 12 Apr 2016, 18:40 WIB
Datuk Seri Zahrain mengakui bahwa Malaysia membutuhkan TKI dari Indonesia untuk membina industri perkebunan dan sebagainya, Jakarta, Rabu (14/1/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok terduga Abu Sayyaf terus menebar ancaman. Usai menyekap 10 Warga Indonesia, 4 warga Malaysia juga mereka sandera.

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Zahrain Mohamed Hashim pun angkat bicara terkait hal itu. Ia mengatakan pemerintahnya dan Indonesia akan bergandeng tangan, demi membebaskan warga-warganya dari tangan kelompok teror itu.

"Kita memang ada kerjasama dan kesepakatan soal ini," tutur Dubes Zahrain di kantornya, Selasa (12/4/2016).

Tak hanya dengan Indonesia, Malaysia juga 'menggandeng' Filipina demi membebaskan 4 orang warga negaranya.

"Hubungan kami dengan Filipina terkait ini juga baik. Kami juga ada kerjasama dengan Filipina," paparnya.

Zahrain menambahkan, dengan adanya kerjasama 3 negara Asia Tenggara tersebut, dia berharap baik warganya atau WNI bisa bebas sesegera mungkin.

"Saya harap masalah ini bisa diselesaikan dengan baik, serta 10 WNI dan 4 Warga Malaysia bisa selamat," terang dia.

Dubes Zahrain menegaskan kelompok radikal Abu Sayyaf adalah grup teror. "Kumpulan Abu Sayyaf ini teroris," pungkas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya