Gadis Palestina, Alya Al-Ghafari, yang menderita cerebral palsy menerima terapi sengatan lebah di klinik Rateb Samour, Kota Gaza, 11 April 2016. Samour mengobati 250 pasien sehari, dengan keluhan dari rambut rontok hingga kanker (REUTERS/Suhaib Salem)
Pria Palestina, yang menderita masalah saraf di leher dan punggung, menerima terapi sengatan lebah di klinik Rateb Samour, Kota Gaza, 11 April 2016. Samour mengobati 250 pasien sehari, dengan keluhan dari rambut rontok hingga kanker (REUTERS/Suhaib Salem)
Rateb Samour (kiri) berbincang dengan pasiennya di klinik miliknya di Kota Gaza, 11 April 2016. Samour yang merupakan insinyur pertanian Palestina itu mewarisi keterampilan terapi sengatan lebah dari ayahnya (REUTERS/Suhaib Salem)
Pasien pria Palestina yang menderita sakit bahu, menerima terapi sengatan lebah di klinik Rateb Samour, Kota Gaza, 11 April 2016. Samour mengobati 250 pasien sehari, dengan keluhan dari rambut rontok, cerebral palsy hingga kanker (REUTERS/Suhaib Salem)
Ekspresi Alya Al-Ghafari, yang menderita cerebral palsy ketika menerima terapi sengatan lebah di klinik Rateb Samour, Kota Gaza, 11 April 2016. Samour mengobati 250 pasien sehari, dengan keluhan dari rambut rontok hingga kanker (REUTERS/Suhaib Salem)
Seorang anak Palestina yang menderita alopecia areata menunggu untuk menerima terapi sengatan lebah di klinik Rateb Samour, Kota Gaza, 11 April 2016. Samour mengobati 250 pasien sehari dengan keluhan dari rambut rontok hingga kanker (REUTERS/Suhaib Salem)