Liputan6.com, London - Pernyataan mengejutkan meluncur dari bibir Menteri Kebudayaan Inggris, John Whittingdale. Ia mengaku pernah terlibat hubungan asmara dengan seorang pekerja seks komersial (PSK).
Namun, sang menteri mengaku segera mengakhiri hubungan tersebut setelah ia mengetahui latar belakang pasangannya itu pada Februari 2014.
Kasus tersebut menimbulkan tanda tanya besar, terkait perannya terhadap media yang telah mendapat informasi terkait hubungan tersebut, yang akhirnya memutuskan tak mempublikasikannya.
Namun, Whittingdale berkukuh hal tersebut tak mengganggu tugasnya sebagai menteri yang mengurus bidang kebudayaan, media, dan olahraga sejak Mei 2015.
Baca Juga
Advertisement
"Antara Agustus 2013 dan Februari 2014 saya memang memiliki hubungan dengan seseorang yang saya temui di situs Match.com," kata Whittingdale kepada BBC Newsnight, seperti dikutip dari BBC, Rabu (13/4/2016).
"Usianya sepantaran dan tinggal dekat denganku. Saat itu ia tak memberikan indikasi terkait profesinya yang sesungguhnya. Saya baru menemukan kebenaran tersebut ketika menyadari ada seseorang yang mencoba menjual kisahku ke sebuah tabloid. Setelah mengetahui duduk perkaranya, aku segera mengakhiri hubungan tersebut."
Whittingdale mengaku hubungan tersebut adalah episode memalukan dalam hidupnya. "Itu adalah kisah lama yang sedikit memalukan. Kejadiannya jauh sebelum aku duduk di posisiku saat ini. Apa pun, itu tak pernah mempengaruhi keputusan yang saya buat sebagai Menteri Kebudayaan," kata dia.
Sementara itu, kantor perdana menteri di Downing Street mengatakan Whittingdale adalah pria lajang yang berhak memiliki hubungan pribadi.
Meski pernah punya hubungan dengan PSK, Perdana Menteri Inggris David Cameron tetap menaruh kepercayaan penuh kepada dirinya.
Chris Bryant, politikus Partai Buruh yang pernah jadi Menteri Kebudayaan bayangan hingga September tahun lalu, mengatakan meski Whittingdale punya hak memiliki kehidupan pribadi, seharusnya ia mencabut semua regulasi pers--yang diduga sempat menghalangi media memuat kisahnya.
Sebelum jadi menteri, Whittingdale menjabat sebagai Ketua Bidang Kebudayaan Umum, Media dan Komite Olahraga selama 10 tahun.
Awal bulan ini, sebuah situs jurnalisme, Byline, melaporkan bahwa Whittingdale memiliki hubungan dengan seorang perempuan penghibur profesional.
Koresponden politik BBC, Ben Wright, berpendapat fakta bahwa cerita tersebut telah lama beredar di kalangan media dan menimbulkan sejumlah pertanyaan tentang potensi konflik kepentingan yang melibatkan Whittingdale sebagai sosok yang bertanggung jawab atas regulasi media.
Motivasi surat kabar serta lembaga-lembaga penyiaran yang tidak menayangkan insiden tersebut juga menimbulkan tanda tanya.
Sejumlah media beralasan pihaknya tidak memuat cerita tersebut karena memandang hal itu tidak termasuk kepentingan umum.
Namun, Brian Cathcart, pendiri kelompok kampanye Hacked Off, mengatakan kredibilitas Whittingdale sudah rusak.