Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mewanti-wanti para direktur utama BUMN untuk lebih sering turun ke lapangan alias blusukan.
Hal ini untuk mengetahui permasalahan secara langsung terkait dengan sektor BUMN yang dipimpin para direktur utama tersebut.
Himbauan ini, menurut Rini, karena dirinya masih melihat ada direksi BUMN yang jarang melakukan peninjauan lapangan. Padahal sebagai menteri, dirinya sering meninjau ke berbagai wilayah di Indonesia untuk memantau proyek-proyek BUMN.
"Saya senang blusukan ke sana kemari, karena permasalahannya urusan detail. Jadi kita tersandung biasa sama kerikil, bukan sama batu yang besar. Kalau tadi dibilang saya blusukan 5 kali, para dirut harus dua kali lipat, ini harus jadi sindiran," kata Rini di HUT ke-18 Kementerian BUMN di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Rini mengakui, blusukan memang bukan cara yang biasa dilakukan bos-bos BUMN selama ini. Padahal dengan cara ini, direksi BUMN bisa langsung mengetahui masalah-masalah di lapangan.
Tidak hanya soal blusukan, dalam memimpin BUMN, Rini juga meminta para dirut untuk mengutamakan aspek sosial dan lingkungan, tidak hanya mengejar keuntungan semata saja. Hal ini baru bisa diketahui langsung jika direksi turun ke lapangan.
"Ini tujuannya mengenalkan BUMN dan program yang apa yang ingin kita capai. Saya menekankan, kita betul-betul harus ke bawah, ke lapangan, bisa melihat bagaimana keadaan bangsa, banyak masyarakat yang keadaannya kurang baik, kurang tepat," papar dia.
Selama ini, Rini mengaku sering mengajak para direksi untuk menemani saat dirinya blusukan secara dadakan. Dia pun meminta maaf atas cara kepemimpinannya tersebut, jika kurang berkenan di hati para direksi BUMN.
"Di ulang tahun yang ke-18 ini, saya mohon maaf kalau cara saya kurang berkenan, karena saya sayang ke BUMN. Saya ingin BUMN maju dna bisa dibanggakan bangsa dan bisa bergerak bangga di kancah internasional," tutur dia. (Yas/nrm)