Musik Pantura Harus Bisa Buat Joget

Lagu-lagu pantura meski tema sedih tetap dilantunkan sambil berjoget heboh.

oleh Panji Prayitno diperbarui 13 Apr 2016, 16:00 WIB
Musik pantura harus bisa buat joget

Liputan6.com, Cirebon - Seni dan musik tradisional harus dikembangkan mengikuti perkembangan zaman. Tantangan itu juga dihadapi para seniman penyanyi di jalur pantai utara (pantura).

Seniman-seniman pantura pun berkreasi agar tetap bertahan mempertahankan pasarnya. Berbagai kreasi di panggung seperti bermain ular ala penyanyi Irma Bule atau berkreasi di musik dan lagu.

Budayawan Indramayu Supali Kasim mengatakan ada baiknya musik tarling harus berinovasi. Musik tarling adalah ragam musik khas sejumlah daerah di pantura yang kerap mengiringi pertunjukan musik setempat.

"Jadi jangan cuma bertema cinta, rindu, putus asa seperti umumnya musik tarling pantura. Harus ada yang beda dan lebih variatif," kata Supali Kasim kepada Liputan6.com, Rabu (13/4/2016).

Dia mengatakan musik dangdut atau pantura Cirebon sebaiknya tidak hanya berbau cinta. Musik pantura akan lebih variatif ketika musik yang dibuat mengarah kepada kehidupan dan perkembangan sosial.

Kendati demikian, dari segi aransemen musik juga perlu lebih variatif dan kreatif. Dari dasar tarling, lagu pantura dapat dibuat bermacam aliran musik, seperti pop, jazz, keroncong.

"Tantangannya kemudian apakah dengan tidak menciptakan lagu bertema cinta maka kemudian akan tidak laku? Tarling punya pasar dan penggemar sendiri," ucap Supali Kasim.

Dia menjelaskan musik pantura Cirebon Indramayu berbeda dengan musik pantura di Karawang. Meski sekilas mirip dengan musik goyang Karawang, musik pantura Cirebon Indramayu punya ciri khas.

"Yang pasti adalah bahasa berbeda. Kalau pantura kita Cirebon-Indramayu lebih dominan ke bahasa daerah. Kalau Karawang ke dialek Karawangnya. Dari unsur iramanya juga berbeda," ujar Supali.

Kendati demikian, musik pantura Cirebon-Indramayu dan Karawang memiliki kesamaan. Yakni irama cepat, keras dan beraroma kehidupan sosial pantura yang dinamis. Dari lirik menunjukkan kebebasan dalam kegembiraan. Jadi, meski syairnya mengangkat kesedihan, lagunya tetap harus bisa dibarengi joget.

"Yang utama enak buat joget. Bukan syairnya yang bagus atau yang puitis tapi yang enak dibuat joget," kata Supali.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya