Mengulik Kekuatan Manusia Atas Alam dalam Film The Jungle Book

Ia tak memiliki cakar dan taring, juga tak mempunyai kawanan, ia hanya memiliki kemampuan istimewa

oleh Retno Wulandari diperbarui 13 Apr 2016, 15:23 WIB
Teaser trailer film The Jungle Book terbaru garapan Disney akhirnya dirilis melalui dunia maya.

Liputan6.com, Jakarta Ia tak memiliki cakar dan taring, juga tak mempunyai kawanan, ia hanya memiliki kemampuan istimewa yang tak dipunyai binatang lain penghuni hutan tropis tempat tinggalnya. Kemampuan yang mereka sebut ‘trik’ (baca: akal) membuatnya disukai sekaligus dibenci, membuatnya jadi penolong sekaligus penghancur.

Jika di hutan dikenal hukum rimba dimana yang kuat yang akan menang, tidak berlaku baginya. Tubuhnya yang kecil dan lemah, mustahil dapat bertahan hidup di hutan rimba. Tapi justru ia menjadi sahabat bagi gajah sang raja hutan, dan beruang.
Ia adalah Mowgli (Neel Sethi). Seorang anak manusia yang ditinggalkan orang tuanya di tengah hutan belantara, ditemukan seekor macan kumbang dan dibesarkan dalam kawanan serigala.

Sepenggal kisah ini adalah cerita yang sering kita dengar saat masa kanak-kanak dari buku karangan Rudyard Kipling yang kemudian diangkat ke layar lebar oleh Walt Disney Picture dengan judul yang sama The Jungle Book.

 

Tahun ini Disney kembali membuat film The Jungle Book versi terayar yang mulai tayang di bioskop tanah air sejak 8 April 2016. Meski mengangkat cerita lawas, namun Disney ingin memberikan tontonan yang berbeda. Berkat tangan dingin sang sutradara Jon Favreau yang juga juara sebagai pengarah film Iron Man, dan Iron Man 2, The Jungle Book menjadi film yang wajib ditonton khususnya anak-anak.

Jon Favreau memadukan gambar animasi dengan teknologi modern yang canggih sehingga menghasilkan sebuah film yang hidup dan detail. Binatang yang semuanya animasi terlihat sangat hidup. Tiap adegan disajikan begitu detail dan hidup. Adegan seperti pertarungan antara Sheer Khan dan Bagheera maupun Sheer Khan dan Baloo tampak begitu nyata layaknya sebuah pertarungan di channel animal planet . Juga sosok beruang besar bernama Baloo saat berenang di sungai bersama Mowgli. Semua soso dan gerakan tak terlihat seperti sebuah film animasi. Semua terlihat seperti sungguhan.

Begitu pula ekspresi binatang sangat menyatu dengan intonasi suara, hingga film ini mampu mengaduk-aduk emosi penonton. Sosok Sheer Khan, harimau besar terlihat bengis dan menyeramkan, juga Raksha, serigala betina yang sangat lembut dan keibuan. Aksi Baloo yang lucu dan agak kurang ajar mampu membuat penonton tertawa.

Melalui film ini, penonton yang sebagian besar anak-anak diajak melihat kemegahan hutan rimba lengkap dengan kekayaan hayati juga aneka binatang penghuninya. Hutan yang demikian tentu sangat langka dijumpai saat ini akibat tangan jahil serta kerakusan manusia. Anak-anak bisa sambil belajar mengenal binatang-binatang yang ada dalam film ini.


'Trik' menjadi penyelamat

The Jungle Book

'Trik' menjadi penyelamat

Mowgli tumbuh layaknya seorang anak manusia, sekalipun ia dibesarkan dalam kawanan serigala. Dengan tubuhnya yang mungil, berjalan tegap dengan dua kaki, berkulit halus tanpa bulu dipandang aneh oleh sebagian besar binatang penghuni hutan. Sekalipun berbeda Mowgli ingin diterima di hutan itu, ia pun berlari, mengaum layaknya serigala, bahkan ia pun mengucapkan hukum hutan bahwa kekuatannya adalah kala bersama kawanan serigala.

Keinginanannya untuk tetap tinggal bersama kawanan serigala mendapat penolakan dari sebagian serigala, setelah seekor harimau bernama Shere Khan mencoba memprovokasi. Anak manusia tidak bisa hidup bersama di dalam hutan. Anak manusia pada akhirnya akan tumbuh dewasa dan menjadi ancaman bagi hutan dan segala isinya. Manusia bisa membuat bunga merah (baca:api) yang dapat menghancurkan segalanya. Shere Khan sangat membenci Mowgli dan berusaha membunuhnya.

Akela (pemimpin serigala) dan Bagheera (si macan kumbang) setuju membawa Mowgli keluar dari hutan dan mengantarnya kembali pada kelompok manusia di desa terdekat. Sang ibu, serigala betina bernama Raksha dengan berat hati merelakan anak manusia yang dibesarkan pergi meninggalkannya. Ia sadar bahwa hutan bukan tempat tinggal yang aman untuk putranya, Mowgli lebih aman tinggal bersama sesamanya manusia.

Cerita semakin menarik kala Mowgli bertemu dengan Baloo, seekor beruang besar yang telah menyelamatkan Mowgli dari lilitan ular piton (Kaa). Sebagai bentuk balas budi Baloo meminta Mowgli untuk mengambil sarang lebah penuh madu diatas tebing. Mowgli pun memenuhi permintaan Baloo. Mowgli mulai menggunakan ‘trik’ agar bisa mengambil sarang lebah penuh madu tanpa harus memanjat dan disengat lebah.

Rupanya Baloo telah berkali-kali meminta tolong kepada kera, monyet dan binatang lainnya untuk mengambil sarang lebah diatas tebing namun tak pernah berhasil. Kehadiran Mowgli membawa berkah bagi Baloo, karena Mowgli berhasil mengumpulkan sarah lebah penuh madu dalam jumlah yang banyak berkat triknya, cukup untuk cadangan makanan hingga musim dingin.

Mowgli juga senang karena ia bisa leluasa menggunakan trik untuk membantu Baloo karena selama tinggal bersama kawanan serigala, Mowgli selalu dilarang menggunakan trik. Mowgli diajarkan untuk bertindak layaknya serigala. Namun karena trik ini natural, hingga tanpa sengaja Mowgli menggunakannya baik saat mengambil air untuk membasuh kakinya maupun saat mengambil air di batu damai. Mowgli menimba air menggunakan sebuah batok yang diikat dengan tali dari akar pohon lalu meminumnya. Akibat trik yang ia pakai binatang-binatang yang saat itu minum bersama di batu damai heran melihat apa yang dilakukan Mowgli.

Bagheera yang sempat terpisah dengan Mowgli akhirnya bertemu kembali, dan marah ketika melihat Mowgli menggunakan triknya untuk menolong Baloo. Namun Bagheera terpesona saat Mowgli berhasil membantu seekor anak gajah yang jatuh dalam sebuah lobang, dimana sang induk hanya bisa berteriak-teriak tanpa bisa menolong sang anak.

Mowgli berlari mendekati sekumpulan induk gajah yang meraung-raung. mengambil akar pohon yang kuat lalu mengikatkan akar pohon tersebut ke tubuh anak gajah, sementara ujung tali berikutnya ia ikat di gading sang induk. Lalu bocah itu memerintahkan sang induk untuk menarik mundur hingga anak gajah tersebut berhasil keluar dari lobang.


Inspiratif

Film The Jungle Book. Foto: IMDb

Inspiratif

Banyak hal yang bisa dipetik dari film ini. Sang sutradara sepertinya sengaja membuat film ini dari kacamata binatang, mulai dari bahasa yang digunakan yaitu bahasa manusia, tentu ini supaya lebih mudah dipahami. Saya sempat bertanya, bahasa apa yang akan dipakai oleh Mowgli ketika bertemu dengan sesamanya manusia? Tapi rupanya sepanjang film ini, Mowgli tak bertemu manusia. Dan Neel Senthi adalah satu-satunya manusia yang berakting dalam film ini.

Sisanya adalah animasi dengan dubber bintang papan atas Holywood seperti Bill Murray (Baloo), Lupita Nyong'o (Raksha), Scarlet Johansson (Kaa, ular piton), Idris Elba (Shere Khan), dan Ben Kingsley (Bagheera).

Istilah trik dalam bahasa manusia sebenarnya dikenal sebagai akal/cara/strategi. Di sini sutradara seolah ingin membedakan dengan jelas antara manusia yang punya akal dan binatang yang tak punya akal. Trik dalam film ini menjadi satu-satunya kekuatan anak manusia. Dan dengan trik ini justru mampu membuatnya bertahan dan mengalahkan musuhnya Sheer Khan.

Akal manusia bisa menjadi penolong bagi makluk lain namun juga penghancur. Kehadiran bunga merah atau api dalam film ini, yang adalah ciptaan manusia menjadi penghancur semuanya, termasuk hutan. Maka tak heran orang utan raksasa berjuluk King Louie ditampilkan di sini. Ia mengerahkan seluruh bala tentara kera dan monyet untuk menculik Mowgli demi mendapatkan membujuknya agar membuatkan bunga merah (api). Pikir Louie, dengan bunya api itu, ia bisa menyamai manusia yang berada di puncak tertinggi rantai makanan atau bisa berkuasa.

Tokoh orang utan ini tampak bagai sindiran bagi manusia. Populasi orang utan saat ini semakin berkurang terdesak oleh kerakusan manusia untuk mengubah hutan menjadi lahan perkebunan dan tempat tinggal. Api yang adalah ciptaan manusia telah membakar hutan dan menghancurkan populasi orang utan.

Poin penting dalam film ini ditegaskan dalam dialog saat Bagheera sang macan kumbang menyadari betul kelebihan manusia kecil Mowgli saat hendak bertarung melawan si belang Sheer Khan.

Katanya,“Jangan gunakan cara serigala untuk mengalahkannya (harimau) tapi kalahkan dia dengan cara anak manusia”. Pesannya sangat kuat, kamu sebagai manusia punya trik (akal) yang lebih dashyat dibanding kuku dan taring si macan. Mowgli bisa menggunakan untuk mengalahkan harimau sekaligus menyelamatkan semua binatang lain baik dari kebakaran hutan maupun keganasan si macan loreng.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya