Liputan6.com, Medan - Jenazah Parada Toga F Siahaan, petugas pajak yang tewas dibunuh pengusaha berinisial AL, akhirnya tiba di rumah duka di Jalan Air Bersih Ujung, Medan, Sumatera Utara. Kabar kematiannya sempat membuat keluarga histeris.
Adik Parada, Pretty Siahaan, mengatakan kabar kematian kakaknya diketahui tak lama setelah kejadian. Pretty tidak menyangka karena tiga hari sebelum kematian Parada sempat berkomunikasi dengan dirinya.
Pretty menuturkan sang abang sempat ditempatkan di Aceh sebelum dipindahkan ke Sibolga. Di kota itu, Parada sudah berdinas selama empat tahun. Kepada Pretty, suami dari Corry Lubis (28) itu sempat bercerita tentang pekerjaannya kepada keluarga.
"Abang pernah cerita tentang kerjaannya. Dia bilang khawatir dengan kerjaannya. Terus abang juga bilang kalau dia mau pindah ke Pematangsiantar. Abang juga pernah dapat penghargaan sebagai juru sita," ucap wanita berusia 26 tahun tersebut, Rabu (13/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Hingga kini, rekan kerja dan kerabat Parada terus berdatangan ke rumah duka. Sementara, duka cita Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro diwakili karangan bunga. Keluarga sebelumnya menolak autopsi terhadap jasad Parada karena ingin segera menguburkannya.
"Abang rencananya akan dimakamkan di pemakaman TPU Patumbak besok sore. Abang udah nikah 2014 lalu, belum punya anak. Istrinya masih syok," ucap Pretty dengan mata berkaca-kaca.
Parada Toga yang merupakan juru sita Penagihan Pajak KPP Sibolga dan Soza Nolo Lase sebagai tenaga honorer di KP2KP Gunung Sitoli tewas dibunuh saat menagih utang pajak sebesar Rp 14 miliar. Keduanya dibunuh dengan cara ditikam pisau oleh wajib pajak yang juga pengusaha berinisial AL.
Peristiwa pembunuhan terjadi di Jalan Yos Sudarso, Desa Hilihao, Kilometer 5, Gunung Sitoli, Nias, pada Selasa, 12 April 2016, sekitar pukul 11.30 WIB. Saat ditagih, AL meminta kedua petugas pajak pindah ke pondok yang berada dekat lokasi usaha pelaku. Di tempat itu, AL menancapkan pisau yang disiapkannya ke tubuh korban hingga tewas.