Liputan6.com, Jakarta - Bocor menjadi salah satu penyakit yang kerap menjangkiti shock sepeda motor. Kebocoran terlihat melalui rembesan oli di sela-sela karet seal. Jika dibiarkan, maka kenyamanan berkendara akan berkurang.
Lantas, apa sebetulnya penyebab shock bisa bocor? Tovan, mekanik Shock Motor Semarang di Jl. Raya Bogor Km 27, Jakarta Timur, mengatakan ada sejumlah penyebab, yang terbagi dalam dua kategori: shock bawaan pabrik dan shock hasil servis.
"Kalau shock bawaan pabrik lama-lama karet sealnya memang mengeras dan melar. Itu dia asalnya kenapa olinya bisa bocor," ujar pengelola bengkel ini sejak 2010 lalu kepada Liputan6.com, Rabu (13/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, pengerasan karet ini paling sering dialami sepeda motor keluaran 2013 ke atas. "Motor sekarang kualitasnya kurang, paling dua tahun karetnya sudah keras. Paling sering itu Beat dan Vario. Bahkan Jupiter MX satu tahun sudah harus ganti seal," ujar Tovan.
Tabung besi chrome motor-motor keluaran 2013 ke atas juga, aku Tovan, lebih tipis dibanding motor lama. "Kalau RX King, Ninja, motor-motor lama, itu besinya tebal-tebal. Tidak seperti (motor) yang sekarang," tambah Tovan.
Kemudian, jika kebocoran terjadi setelah servis dilakukan, maka kemungkinan besar masalahnya terletak pada pemasangan yang tidak benar.
"Kalau habis diganti, seminggu kemudian sudah bocor lagi misalnya, maka kesalahannya ada pada pemasangan. Bisa sealnya tidak asli, takaran olinya kurang atau lebih juga bisa bikin bocor. Soal kondisi jalan sebetulnya tidak terlalu ngaruh sama kebocoran shock," jelasnya.
Soal takaran oli sendiri tergantung jenis motornya. Yamaha Byson karburator misalnya, jumlah oli yang sesuai pada tiap sisi shock adalah 400 mili liter. Sehingga untuk satu pasang shock depan dibutuhkan oli khusus sebanyak 800 mili liter.