Liputan6.com, Jakarta Bagi orangtua, memberi perintah atau instruksi kepada anak bukan hal yang mudah dilakukan. Jawaban yang sering orangtua dapatkan adalah 'Sebentar!" atau malah tidak mendapatkan respon sama sekali, dan hal ini sering membuat frustrasi. Pada akhirnya, orangtua akan melakukan sendiri tugas yang ia perintahkan, atau memilih untuk berteriak atau mengomel untuk membuat anak patuh.
Baca Juga
Advertisement
Jika Anda selalu butuh beberapa kali instruksi untuk membuat anak Anda patuh dan melakukan apa yang Anda instruksikan, mungkin Anda perlu melihat kembali cara Anda berkomunikasi dengan anak. Ada beberapa kesalahan umum yang orangtua lakukan yang membuat anak tidak mendengarkan Anda. Dikutip dari situs Discipline.about.com pada Rabu (12/4/2016), berikut 5 hal yang harus Anda perhatikan.
1. Jangan memberikan terlalu banyak instruksi
Orangtua cenderung memberikan terlalu banyak perintah pada anak dalam satu hari mulai dari 'ambil kaus kakimu," atau 'makan yang benar' dan banyak perintah lainnya. Semakin sering anak bertingkah laku yang tidak seharusnya, semakin banyak ia menerima instruksi dari orangtuanya. Jika Anda terlalu sering mengomel, kata-kata yang Anda ucapkan hanya akan terdengar seperti suara bising di telinga sang anak. Jangan mengomel pada anak karena hal-hal sepele, pilih hal-hal penting saja saat ingin memberikan instruksi pada anak.
2. Anda tidak memberikan instruksi yang jelas
Kata-kata yang Anda ucapkan sangat penting. "Bisakah kamu menggosok gigimu sekarang?" menyiratkan bahwa sang anak punya pilihan untuk menggosok giginya pada saat itu juga atau pada waktu lain. "Gosok gigimu sekarang, oke?" memberikan instruksi yang lebih tepat dan jelas. Berikan instruksi yang menunjukkan bahwa Anda adalah orangtua yang harus didengarkan, namun dengan cara yang tenang dan tegas.
3. Anda terlalu banyak mengulang instruksi
Terus menerus mengulang perintah dan mengomel justru membiasakan anak bahwa ia tak harus melakukan apa yang Anda katakan langsung setelah ia mendengar perintah tersebut pertama kalinya. Anak akan terbiasa dengan perintah yang berulang-ulang dan merasa bahwa ia tak harus mendengarkan Anda jika Anda baru sekali bicara. Jika anak tidak langsung mengerjakan apa yang Anda perintahkan, berikan ia peringatan. Jangan biarkan anak mengabaikan kata-kata Anda meskipun Anda baru mengucapkannya satu kali.
4. Anda tidak memberikan konsekuensi
Jika Anda memerintahkan anak Anda untuk menggosok gigi dan ia tidak mendengarkan Anda, Anda harus memberikan konsekuensi. Jika tidak, ia akan menganggap bahwa ia tak harus melakukan apa yang Anda perintahkan kepadanya. Peringatan tanpa adanya hukuman juga tak akan bekerja efektif. Jika anak tidak kooperatif, berikan hukuman kecil yang akan membuatnya mengerti bahwa akan konsekuensinya jika ia tidak melakukan perintah orangtuanya.
5. Anda tidak memberikan penghargaan kepada anak
Perhatian dan penghargaan sangat penting untuk membuat anak merasa termotivasi untuk melakukan instruksi atau perintah dari orangtuanya. Anda tak harus selalu memberinya hadiah setiap dia melakukan perintah dari Anda, namun penghargaan dan apresiasi sangat diperlukan. Afirmasi dari orangtua akan membuat anak termotivasi untuk berperilaku baik dan mengikuti instruksi.