Liputan6.com, Jakarta Rencana pembongkaran jembatan yang menjadi akses penghubung antara Pasar Ikan dan Luar Batang, Penjaringan, berakhir ricuh. Warga Luar Batang dan Pasar Ikan menolak jembatan yang lebarnya 1,5 meter dan panjang 12 meter itu dibongkar.
Jembatan itu diklaim merupakan satu-satunya akses warga Pasar Ikan ke kawasan Luar Batang atau sebaliknya.
Pantauan Liputan6.com, Rabu (13/4/2016) sore, puluhan warga berteriak-teriak dan meminta alat berat menghentikan proses pembongkaran jembatan. Warga pun tak takut. Mereka justru mendekat ke alat berat dan mencoba mengusirnya dengan terus melempari batu dan kayu.
Baca Juga
Advertisement
"Bagaimana? Kasihan kan yang mau sekolah jauh muter. Jangan lah. Alasan katanya penduduk enggak boleh ke sini (jembatan). Alasannya takut bisa ganggu kerja. Kerja ya kerja saja. Rumah kita saja rela habis. Ini akses Pasar Ikan ke Luar Batang. Jangan dibongkar," kata salah satu warga, Sapri di lokasi pembongkaran.
Sementara, Sekretaris Camat Penjaringan, Muhammad Andri mengatakan pihaknya harus bisa memastikan kegiatan bongkar dan pembersihan runtuhan bangunan bisa berjalan lancar.
Dengan banyaknya warga yang melintas atau beraktifitas di wilayah tersebut, dikhawatirkan justru bisa membahayakan warga itu sendiri.
"Hasil evaluasi keamanan, lokasi harus steril saat pembersihan. Karena takutnya alat sedang bekerja, tiba tiba ada warga yang sedang mengais terus nanti bisa kena alat berat. Nanti salah lagi kita," ujar Andri.
Dia melanjutkan, pihaknya akan kembali merapatkan dengan pemerintah pusat dan petugas terkait soal pembongkaran jembatan.
"Karena ini akses warga untuk ke Pasar Ikan, ya kita akan rapatkan lagi," jelas Andri.