Top 3: 'Wanita Emas' Terganjal Kasus Penipuan

Sementara, dua berita populer terkait kasus dugaan korupsi pengadaan lahan pembangunan RS Sumber Waras.

oleh Ahmad Romadoni Oscar FerriAudrey Santoso diperbarui 14 Apr 2016, 07:15 WIB
Kader Partai Demokrat, Mischa Hasnaeni Moein atau yang biasa disebut "Wanita Emas", menunjukkan formulir di DPW PKB DKI Jakarta, Senin (11/4). Formulir tersebut untuk mengikuti penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hasnaeni Moein atau si wanita emas tampaknya tidak berjalan mulus, menuju pencalonan Pilkada DKI Jakarta. Ia terganjal kasus dugaan penipuan dan penggelapan di Polda Metro Jaya.

Berita ini paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com atau penjadi berita terpopuler, sepanjang Rabu malam hingga Kamis (14/4/2016) pagi.
 
Sementara, dua berita populer antaralain terkait kasus dugaan korupsi pengadaan lahan pembangunan Rumah Sakit Sumber Waras di Jakarta Barat. Yakni, terkait penilaian Ahok terhadap laporan BPK dan pertanyaan-pertanyaan penyidik KPK kepada Ahok.

Berikut berita populer dan terpopuler selengkapnya, yang terangkum dalam Top 3 News;

1. Polisi Akan Jemput Paksa 'Wanita Emas' Terkait Kasus Penipuan

Mischa Hasnaeni Moein atau biasa disebut

Mischa Hasnaeni Moein atau 'Wanita Emas' terganjal kasus penipuan dan penggelapan di tengah upayanya mendulang dukungan untuk Pilkada DKI Jakarta.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, penyidik sudah dua kali melayangkan surat panggilan untuk pemeriksaan Hasnaeni sebagai saksi. Namun selalu mangkir.

Selengkapnya ...

2. Ahok: Laporan BPK Menipu Saya

Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama ketika menunggu pemeriksaan di ruang tunggu KPK, Jakarta, Selasa (12/4). Ahok memenuhi panggilan KPK terkait pemberian keterangan soal perkara pembelian lahan RS Sumber Waras (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyeretnya pada kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), adalah bentuk tipuan.

"Saya terima kasih KPK panggil saya, kalau enggak dipanggil jadi liar di luar, seolah-olah saya bersalah. Padahal yang ditemukan BPK itu enggak masuk akal. Kamu bandingkan harga Ciputra yang dibelinya harga pasar, kalau dibandingkan harga saya beli harga NJOP, saya lebih murah. Berarti kamu udah enggak fair, menipu. Laporan BPK itu menipu saya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (13/4/2016).

Selengkapnya ...

3. Ini Pertanyaan Penyidik KPK ke Ahok dalam Kasus Sumber Waras

Gubernur Ahok memberi keterangan usai diperiksa KPK, Jakarta, Selasa (12/4). Menurut Ahok pembelian lahan RS Sumber Waras dilakukan secara tunai, sehingga tidak mungkin membatalkan transaksi di tengah jalan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi pembelian tanah Rumah Sakit Sumber Waras. Dia diperiksa selama 12 jam.

Pada pemeriksaan selama 12 jam pada Selasa 12 April kemarin, Ahok mengatakan terdapat beberapa pertanyaan dari 4 penyidik KPK  yang menurutnya rancu, antara lain mengapa Ahok tidak dapat memperlambat penentuan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) lahan di zona sekitar Sumber Waras.

Selengkapnya ...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya