Unjuk Rasa di Makedonia Rusuh, Kantor Presiden Dihancurkan

Pengunjuk rasa merusak kantor Presiden Gjorge Ivanov di jalanan ibu kota Makedonia, Skopje, Rabu (13/4). Sebelumnya, ribuan demonstran melakukan unjuk rasa memprotes keputusan Presiden memberikan pengampunan bagi 56 politikus. (Robert ATANASOVSKI/AFP)

oleh Arny Christika Putri diperbarui 14 Apr 2016, 10:24 WIB
20160413-Unjuk Rasa di Makedonia Rusuh, Kantor Presiden Dihancurkan-Skopje
Pengunjuk rasa merusak kantor Presiden Gjorge Ivanov di jalanan ibu kota Makedonia, Skopje, Rabu (13/4). Sebelumnya, ribuan demonstran melakukan unjuk rasa memprotes keputusan Presiden memberikan pengampunan bagi 56 politikus. (Robert ATANASOVSKI/AFP)
Pengunjuk rasa merusak kantor Presiden Gjorge Ivanov di jalanan ibu kota Makedonia, Skopje, Rabu (13/4). Sebelumnya, ribuan demonstran melakukan unjuk rasa memprotes keputusan Presiden memberikan pengampunan bagi 56 politikus. (Robert ATANASOVSKI/AFP)
Pengunjuk rasa melempar kursi ke jendela kantor Presiden Gjorge Ivanov di ibu kota Makedonia, Skopje, Rabu (13/4). Ribuan demonstran melakukan unjuk rasa memprotes keputusan Presiden memberikan pengampunan bagi 56 politikus. (Robert ATANASOVSKI/AFP)
Demonstran bentrok dengan polisi anti huru hara saat aksi menuntut pengunduran diri Presiden Gjorge Ivanov di Skopje, Makedonia, Rabu (13/4). Mereka memprotes keputusan Presiden memberikan pengampunan bagi 56 politikus (Robert ATANASOVSKI/AFP)
Polisi mengamankan pengunjuk rasa saat aksi menuntut pengunduran diri Presiden Gjorge Ivanov di ibu kota Makedonia, Skopje, Rabu (13/4). Ribuan demonstran memprotes keputusan Presiden memberikan pengampunan bagi 56 politikus (Robert ATANASOVSKI/AFP)
Demonstran berhadapan dengan polisi anti huru hara saat aksi menuntut pengunduran diri Presiden Gjorge Ivanov di Skopje, Makedonia, Rabu (13/4). Mereka memprotes keputusan Presiden memberikan pengampunan bagi 56 politikus (Robert ATANASOVSKI/AFP)
Kantor Presiden Gjorge Ivanov hancur dirusak pengunjuk rasa saat aksi di jalanan ibu kota Makedonia, Skopje, Rabu (13/4). Ribuan demonstran melakukan unjuk rasa memprotes keputusan Presiden memberikan pengampunan bagi 56 politikus (Robert ATANASOVSKI/AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya