Liputan6.com, Bandung - Para pemain Persib Bandung menjenguk Ridho Maulidin Sukarna, bocah yang menjadi korban tabrak lari di sekitar Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, 30 Maret 2016 lalu.
Bocah berusia 5 tahun ini, mengalami kecelakaan sebelum laga semifinal Torabika Bhayangkara Cup 2016. Akibat kejadian itu, kaki Ridho terpaksa harus diamputasi.
Baca Juga
- Barcelona Tersingkir, Uang Neymar Menguap Miliaran Rupiah
- Simeone Bocorkan Rahasia Taklukkan Barcelona
- Muenchen Singkirkan Benfica, Guardiola Sindir Ronaldo
Advertisement
Hampir seluruh skuat Maung Bandung datang menjenguk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Namun, karena kapasitas kamar hanya bisa menampung beberapa orang, terpaksa mereka masuk bergiliran.
Giliran pertama terdiri dari manajer Umuh Muchtar, kapten tim Atep, kiper I Made Wirawan, Tantan, Hariono, dan Raffi Ghani, dokter tim. Sedangkan, kelompok kedua, yaitu pelatih Dejan Antonic dan beberapa pemain seperti Kim Kurniawan dan Juan Carlos Belencoso.
Suasana haru terasa di ruangan. Para pemain tak bisa menahan kesedihan ketika melihat Ridho yang kini tanpa kaki.
Manajer Persib, Umuh Muchtar mengaku prihatin dengan kejadian yang dialami bobotoh cilik ini.
"Saya sangat prihatin. Keterlaluan orang yang nabrak, kenapa tidak bertanggung jawab, dia tidak akan bebankan apa-apa, saya takutkan dia dikejar-kejar dosa. Buat yang nabrak mudah-mudahan dia minta maaf," ucapnya.
Isak Tangis
Sementara itu, kapten tim Persib Bandung, Atep tidak kuasa menahan isak tangis melihat kondisi Ridho.
"Situasinya sangat mengkhawatirkan, saya langsung nangis, saya langsung membayangkan bagaimana kalau itu terjadi kepada keluarga saya. Apalagi Ridho masih kecil, dia harus menjalani hidup yang sangat berat."
"Sangat sedih, yang pasti semua warga Jabar ingin menjadi pemain Persib, tapi itu tidak bisa terwujud begitu melihat kondisi kakinya," tutur Atep.
Atep berharap kunjungan ini bisa membuat Ridho semangat kembali. "Saya berharap teman-teman kesini untuk membawa semagat Ridho, mudah-mudahan tidak ada kejadian seperti ini lagi," ujar Atep.
Advertisement