Libido Hilang, Wanita Maniak Seks Ini Malah Bersyukur

Di saat banyak orang mengupayakan libidonya tetap tinggi, wanita ini malah besyukur tak lagi memiliki libido seks yang tinggi.

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 14 Apr 2016, 20:10 WIB
Di saat banyak orang mengupayakan libidonya tetap tinggi, wanita ini malah besyukur tak lagi ingin berhubungan seksual.

Liputan6.com, Jakarta Libido biasanya menjadi salah satu hal yang paling menjadi perhatian, baik pria maupun wanita. Maklum saja, libido seks yang tinggi mampu membuat hubungan seksual lebih bergairah.

Namun, seiring bertambahnya usia, libido umumnya semakin menurun. Maka banyak orang berupaya untuk membuat libido tetap tinggi, dari mulai rutin berolahraga hingga mengonsumsi makanan dengan efek tertentu seperti afrodisiak.

Namun yang dialami seorang penulis bernama Suzanne Portnoy justru sebaliknya. Ia justru bersyukur libidonya hilang sama sekali, sehingga ia tidak lagi berpikir soal seks.

Suzanne mengunggah pengalaman erotisnya dalam sebuah buku  berjudul The Butcher, The Baker, and The Candlestick Maker. Bukunya tersebut mendokumentasikan pengalaman seksualnya yang liar. Nafsu seksual telah menjadi bagian terbesar dalam hidupnya.

Dalam bukunya, Suzanne menceritakan, ia pernah mengalami pernikahan tanpa seks yang menyiksanya. Setelah suaminya meninggal, ia pun mengalami kebebasan seks yang brutal dan hampir tak terbatas.

"Setelah pernikahan yang tidak bahagia, pasangan yang meninggal, aku hanya ingin memuaskan diriku dengan kenikmatan dunia erotik," kata Suzanne seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (14/4/2016).

Author Suzanne Portnoy says 'losing my libido was a blessing in disguise'

Selama 10 tahun, Suzanne mengalami petualangan seks dan hampir mencoba banyak hal, termasuk threesome, foursome, BDSM, dan banyak hal lainnya hingga ia pun lupa. Kini saat ia berusia 52 tahun, ia mulai mengalami menopause.

"Untuk pertama kali, seks bukanlah menjadi hal pertama yang terlintas di pikirankku saat aku bangun tidur pada pagi hari," ujar Suzanne.

Ternyata setelah tak lagi dikuasai libidonya, ia menjadi semakin percaya diri, lebih baik dalam membuat keputusan, dan lebih santai. Ia tidak lagi memikirkan seks dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-teman perempuannya. Seks memang selalu menjadi bagian hidupnya, tetapi semua tak lagi sama.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya