Liputan6.com, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta. Selain menyampaikan hasil audit anggaran pemerintahan di semester 2 2015, pertemuan ini juga menyinggung mengenai Panama Papers.
Dalam kesempatan itu, Kepala BPK Harry Azhar Aziz juga menggunakan kesempatan tersebut untuk menjelaskan kepada Jokowi mengapa namanya tercantum dalam laporan Panama Papers.
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung yang menemani Jokowi saat bertemu dengan BPK menjelaskan, Presiden dalam hal ini hanya sebatas mendengarkan penjelasan Harry Azhar Aziz, tanpa menanggapi apapun.
Baca Juga
Advertisement
"Hanya menyampaikan (alasan) dan tentunya Presiden hanya mendengarkan itu. Nah mengenai bagaimana dan apa, tentu Pak Ketua BPK sendiri yang tahu, tapi beliau sudah menyampaikan betul, mengklarifikasi," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/4/2016).
Pramono menambahkan secara keseluruhan Presiden menerima apa yang sudah dijelaskan oleh Harry Azhar Aziz. Namun, Presiden tetap akan mempelajari hasil laporan Panama Papers tersebut.
Mengenai apakah akan dilanjutkan ke tingkat penegakan hukum terkait nama-nama yang ada di Panama Papers, termasuk Harry Azhar Aziz, Pramono mengaku Presiden belum akan melakukan apa-apa.
"Tadi dilaporkan dan didengarkan saja, jadi kita belum ngapa-ngapain," tegasnya. (Yas/Zul)