Manajer Rio Haryanto Ungkap Tantangan GP China

Pembalap Indonesia, Rio Haryanto kembali akan mengukuti balapan F1 di seri GP China.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 14 Apr 2016, 20:27 WIB
Rio Haryanto dan rekan setimnya, Pascal Wehrlein, mengendarai mobil MRT05 saat latihan bebas pertama F1 GP Australia di Sirkuit Albert Park, Australia, Jumat (18/3/2016). (Reuters/Jason Reed)

Liputan6.com, Jakarta - Pembalap Indonesia, Rio Haryanto menyambut gembira perubahan sistem kualifikasi pada GP China. Menurut Manajer Tim, Piers Hunnisett, keputusan ini sangat menguntungkan bagi Rio Haryanto.

Para pembalap Formula 1 sempat resah saat FIA mengeluarkan aturan baru terkait sistem knock out (KO) yang diterapkan pada sistem kualifikasi musim ini. Kebijakan ini dianggap merugikan pembalap tidak leluasa mengukir waktu terbaik karena adanya pembatasan waktu di setiap sesi.

 

Baca Juga

  • Kabar Baik untuk Rio Haryanto
  • Kualifikasi F1 Sistem 'Knock Out' Bakal Bikin Sulit Rio Haryanto?
  • Bos Manor: Rio Haryanto dan Pascal Fantastis

Rio Haryanto juga kesulitan beradaptasi dengan sistem baru ini. Sebab dari dua seri yang sudah dijalani, pembalap asal Solo itu selalu "KO" di sesi pertama kualifikasi dan harus start dari belakang. 

Namun FIA akhirnya mengubah keputusannya. Setelah bertemu bos-bos Formula 1, FIA memilih untuk mengembalikan sistem kualifikasi ke format yang lama, mulai GP China, 15-17 April 2016.

"Terkait babak kualifikasi yang kembali ke sistem lama akan lebih baik bagi Rio Haryanto. Sebab akan lebih banyak lap yang akan dilalui selama babak kaulifikasi," ujar Piers kepada Liputan6.com.

Saat ini Rio Haryanto sudah berada di Tiongkok untuk mempersiapkan diri menghadapi seri ketiga Formula 1 musim ini. Meski sudah pernah balapan di Sirkuit Shanghai saat masih di GP2, Piers menilai seri Negeri Tirai Bambu nanti tetap menghadirkan tantangan tersendiri bagi Rio Haryanto.

"Setiap seri adalah tantangan. Namun cuaca mungkin berubah atau bisa jadi faktor menentukan."

Balapan GP China akan berlangsung di Sirkuit Shanghai. Sirkuit sepanjang 5.451 km ini pertama kali menggelar balapan F1 pada 2004. Michael Schumacher sejauh ini masih memegang rekor lap tercepat dengan catatan waktu 1:32.238 yang diukir 2004 lalu. 

Menurut prakiraan cuaca seperti dilansir netweather.tv, rata-rata suhu di sirkuit Shanghai saat balapan nanti berkisar antara 14-17 derajat Celcius. Sedangkan suhu aspal berkisar antara 13-18 derajat Celcius. Sedangkan kelembaban udara berkisar antara 77 persen sampai 82 persen. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya