Oesman Sapta Dukung Pemuda Katolik Sosialisasi 4 Pilar di Desa

Sosialisasi 4 Pilar diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang ada di desa, salah satunya tawuran antar kampung

oleh Liputan6 diperbarui 14 Apr 2016, 21:00 WIB
Sosialisasi 4 Pilar diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang ada di desa, salah satunya tawuran antar kampung

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta mengungkapkan kebanggaannya terhadap langkah Pengurus Pusat Pemuda Katolik (PK) yang akan melakukan bakti desa dan sosialisasi Pancasila. Diakui oleh Oesman,  sebagai organisasi yang berlabel agama, PK tidak terkotak-kotak dengan masalah itu. Agama disebut sebagai salah satu ke-bhineka-an yang ada di Indonesia.

"Kegiatan yang akan dilakukan oleh PK tersebut diakui akan menjadi informasi kepada masyarat secara langsung, sebagai kegiatan yang benar-benar nyata," ujar Oesman Sapta saat menerima delegasi Pengurus Pusat Pemuda Katolik yang diketuai oleh Karolin Margret Natasa di Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (14/4).

Sosialisasi Pancasila yang dilakukan oleh PK di masyarakat desa akan membuat masyarakat desa menjadi tambah yakin akan Pancasila. Diakui bahwa Sosialisasi 4 Pilar yang dilakukan oleh MPR tak bisa dilakukan sendiri, sosialisasi yang dilakukan harus dibantu oleh organisasi kepemudaan seperti PK dan media cetak.

“Sosialisasi tak bisa dilakukan secara sambilan. Untuk itu perlu dukungan semua pihak,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Karolin mengatakan bahwa organisasi yang dipimpinnya akan melakukan bakti desa. Sebuah kegiatan di mana kader PK akan terjun di desa-desa, di sana selain membaur dan tinggal dengan masyarakat, juga akan melakukan kerja bakti. Lebih lanjut dikatakan dalam kegiatan tersebut PK juga akan mengadakan Sosialisasi Pancasila. Dikatakan oleh Karolin bahwa organisasi kepemudaan harus terjun di desa-desa bukan eksklusif di kota-kota.

Dengan kegiatan tersebut PK berharap kegiatan yang dilakukan itu bisa membumikan Pancasila sebagai kearifan lokal, juga bisa menyelesaikan masalah yang ada di desa. Salah satu problem di desa disebut oleh Karolin seperti adanya tawuran antar kampung.

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya