Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanggapi santai tantangan 'iris kuping' Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Lulung. Lulung menantang Ahok untuk memproses hukum BPK bila lembaga auditor negara tersebut berbohong soal audit investigasi Sumber Waras.
"Tanya dulu, iris kupingnya sampai di mana? sampe putus atau dikit," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat (15/4/2016).
Menurut Ahok, sudah banyak tantangan palsu yang dilontarkan beberapa pihak. Dia mencontohkan kader Gerindra Habiburohman yang menyatakan akan melompat dari Monas jika TemanAhok dapat kumpulkan KTP dukungan 1 juta.
"Terlalu banyak yang bohong, mau loncat Monas pernah, tanya dulu sama dia, kalau sudah jawab itu baru saya cari pengacara, cari dokter untuk itu, saya lapor mah gampang cuma saya enggak mau kena tipu Lulung gitu. Iya kan, potong 1 kuping atau 2 kuping itu ya?" ujar Ahok.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, Lulung menantang Ahok melaporkan BPK ke pengadilan. Hal itu karena dia menilai Ahok telah mengklaim BPK berbohong dalam kasus pembelian lahan RS Sumber Waras.
"Begini, Ahok itu jangan mencari kebenaran sendiri. BPK bohong? Harry Azhar (Ketua BPK) kalau bohong tuntut dong ke pengadilan. Tanya sama Ahok, berani nggak tuntut ke pengadilan. Ahok pasti nggak berani karena BPK benar. Yakin saya. Jangan cari pencitraan dan pembenaran sendiri," kata Lulung di Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis 14 April 2016.
Jika Ahok akan melaporkan hal tersebut ke pengadilan, Lulung pun mengaku siap mengerahkan anggotanya untuk mengawal Ahok.
"Tetapi saya apresiasi sama Azhar dia sudah berani ngomong. Kalau BPK bohong ya tuntut dong. Fair enggak dia? Yang enggak fair siapa? Ahok dong. Nih kita terjebak sama pencitraan dia di media nih. Seolah-olah Ahok benar saja," tegas Lulung.
Bahkan, politikus PPP itu siap memotong telinganya jika sampai Ahok berani melaporkan BPK.
"Kalau berani, bilang Ahok, gue potong kuping gue. Haji Lulung minta dipotong. Kalau dia berani nih ke pengadilan tuntut BPK, potong kuping saya. Enggak bakal berani," pungkas Lulung.