Liputan6.com, Jakarta Ada beberapa sebab berat badan tak kunjung berkurang, salah satunya adalah faktor dorongan makan berlebih atau emotional eating, mengalihkan gejolak emosi pada makanan.
Merasa stres di kantor? Anda mengalihkannya dengan jajan makanan berat. Bertengkar dengan pasangan? Tampaknya green tea latte dari kafe langganan bisa menangkan Anda. Begitulah kondisi yang dialami para emotional eater.
Para ahli gizi melihat fenomena ini sebagai kondisi utama yang dihadapi oleh individu yang mengalami masalah berat badan. Keinginan makan berlebih yang dikaitkan dengan kondisi psikologis, dalam hal ini masalah emosional.
Baca Juga
Advertisement
Selain mengatasinya dengan berlatih mindful eating, pakar kesehatan sekaligus penulis buku 5-Day Real Food Detox, Nikki Sharp, menyarankan untuk mendetoks emosi.
Dengan menemukan penyebab rasa kesal, Anda bisa menemukan cara yang lebih baik untuk mengatasi kemarahan yang tak perlu berkaitan dengan makan. Salah satu metode yang diterapkan Nikki adalah semacam ritual pembersihan, dilansir dari laman Popsugar, Jumat (15/4/2016).
Dalam ritual tersebut Anda perlu fokus pada apa yang mengganggu dan temukan cara simbolis untuk untuk melepaskannya.
"Tuliskan pada sebuah kertas lalu hancurkan kertas itu, melempar batu ke air, atau membayangkan masalah itu menguap di udara," saran Nikki.
Tujuan dari latihan ini adalah memberi Anda waktu untuk mencermati perasaan negatif dan melepaskannya. Meski terdengar sepele bahkan cenderung aneh, Nikki memastikan cara tersebut cukup ampuh membebaskan Anda secara emosional.