Samaun Samadikun Jadi Google Doodle Hari Ini, Siapa Dia?

Google membuat doodle Samaun Samadikun untuk peringati ulang tahun ke-85 Bapak Mikroelektornik dari Indonesia.

oleh Nurul Basmalah diperbarui 15 Apr 2016, 13:52 WIB
Dr. Samaun, Bapak Mikroelektronika, memperoleh gelar M.Sc di tahun 1957 dan Ph.D pada tahun 1971 di Universitas Stanford, dibidang Elektro (Google Doodle/Google.com).

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Jumat (15/4/2016), laman utama pencarian mesin pencari raksasa terpampang doodle Samaun Samadikun yang dilengkapi dengan ilustrasi kabel listrik yang membentuk tulisan 'Google'. Siapakah dia?

Dikutip dari Google.com,  Google Doodle yang dibuat oleh Sophie Diao itu, ternyata dibuat untuk memperingati perayaan ulang tahun ke-85 seorang pendidik asal Indonesia yang sangat berkontribusi pada penelitian mikroelektronik, Profesor Dr Samaun Samadikun.

Samaun yang dikenal sebagai Bapak Mikroelektronika, lahir pada 15 April 1931. Semasa hidupnya, ia mengawali kariernya sebagai salah satu dosen jurusan Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung dan menjadi seorang profesor bidang elektronika pada tahun 1974.

Sebelum mengabdikan diri sebagai seorang pendidik di ITB, Samaun muda memperoleh gelar M.Sc di tahun 1957 dan Ph.D pada tahun 1971 dari Universitas Stanford, AS, di bidang teknik elektro, dan juga memperoleh gelar master di bidang teknik nuklir di Universitas Queen Mary, London.

Pada tahun 1975, bersama dengan K.D Wise, Samaun mempatenkan penelitiannya yang berjudul 'Method for forming regions of predetermined thickness in sillicon'.

Pada tahun 1973-1995, Samaun cuti dari mengajar di ITB untuk menjabat sebagai Direktur Binsarak DIKTI , Dirjen Energi, Departemen Pertambangan dan Energi, dan ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Sebagai dedikasinya pada ilmu pengetahuan, Samaun Samadikun diganjar 'The 1998 Award of the Association of South Eastern Asian Nation (ASEAN)'.

Selain itu, Samaun juga  banyak menerbitkan karya ilmiah nasional maupun internasional dalam bidang Tunnel Diodes, instrumentasi nuklir, elektronika, energi, industri, dan menjadi salah satu editor buku 'mikroelektronika'.

Pria kelahiran Magetan, Jawa Timur itu merupakan pencetus ide program Bandung High Technology Valley (BHTV) yang didirikannya sebagai salah satu cara untuk mewujudkan Bandung 'Kota Chip'.

Tahun 2004, Samaun jatuh sakit dan menjalani operasi di Perth. Namun, pada September 2006, penyakit yang sama menyerang kembali.

Ia wafat pada 15 November 2006 setelah berjuang melawan sakitnya itu. Samaun dimakamkan keesokan harinya di Taman Makam Pahlawan Kalibata. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya