Liputan6.com, Jakarta Masalah uang adalah topik besar untuk banyak orang. Pikiran soal kapan membayar utang, apakah bisa melunasinya, atau apakah bisa pensiun dengan banyak uang, bisa jadi selalu terlintas di pikiran Anda.
Pikiran itu menghabiskan banyak energi di otak Anda. Oleh karena itu, Anda perlu mengalirkannya ke arah kreativitas, kedamaian, serta kemampuan memecahkan masalah dan memiliki kendali atas hidup.
Baca Juga
Advertisement
Membuat pikiran soal keuangan Anda ke arah itu bukan sekedar melunasi utang atau membeli mobil baru. Seperti ditulis Entreprenuer, Rabu (13/04/2016), berikut pola pikir yang menghambat Anda untuk mendapatkan kebebasanfinasial:
1. Orang lain akan mengurus hal ini untuk saya
Berhentilah menunggu kedatangan pangeran tampan, uluran tangan orang tua, suami, istri, atau teman untuk menyelamatkan keuangan Anda.
Kalau menempatkan tanggung jawab itu pada orang lain, Anda hanya akan membayar jumlah minimum tagihan kartu kredit dan tidak merencanakan masa depan.
Semakin lama Anda duduk dan menunggu tangan-tangan ajaib untuk mengurus masalah ini, semakin jauh Anda meraih kebebasan finansial. Jadi, kapan waktu yang tepat mengambil tanggung jawab itu? Sekarang.
2. Saya tidak bagus mengelola uang
Ada banyak manusia yang punya sedikit atau tanpa pengetahuan sama sekali soal uang atau anggaran. Anda mungkin tidak pandai dalam mengambil langkah pertama soal keuangan, seperti layaknya orang yang baru belajar mengemudi. Tapi seiring berjalannya waktu, Anda harus bisa melakukannya
Manajemen keuangan bukanlah bakat, tapi sesuatu yang harus dipelajari. Jadi, Anda tidak bisa lagi beralasan tidak bagus dalam mengelola uang.
Uang itu serakah
3. Uang itu serakah, tidak spiritual
Satu-satunya cara membuat uang adalah dengan memberi nilai. Tidak peduli Anda adalah seorang CEO di perusahaan pribadi, tapi Anda akan selalu memberi nilai, berupa produk atau jasa, ke dunia ini dalam sistem penukaran nilai atau uang.
Hal ini bisa sangat spiritual karena Anda punya kesempatan memberikan bakat dan kemampuan untuk membuat dunia menjadi lebih baik.
4. Saya tidak cukup ....
Saya tidak cukup pintar. Saya tidak cukup berpendidikan. Saya tidak cukup menjadi orang tua yang baik. Semua titik-titik di atas bisa Anda isi dengan berbagai macam pilihan.
Namun, apa pun masalahnya, Anda harus tahu ada seseorang di luar sana yang sama mengalami masalah serupa dan berhasil mencapai kesuksesan finansial.
Hanya harus diingat, tidak ada yang akan menghargai Anda lebih dari diri sendiri. Tidak ada anggaran yang cukup besar untuk membantu Anda menjadi sukses.
5. Saya takut uang, jangan buat uang
Apakah Anda pernah merasa khawatir kehilangan US$ 10 daripada meraih US$ 100? Jika demikian, maka keputusan finansial Anda hanya berdasarkan ketakutan, bukan kemakmuran.
Ada orang yang membuat keputusan keuangan dengan menjauhi rasa takut, ada pula yang bergerak maju untuk kemakmuran. Nah, sekarang tinggal Anda mau memilih yang mana. (Elsa/Ndw)
Advertisement