Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tak mau berpolemik lagi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait RS Sumber Waras.
Dengan nada tinggi, Ahok menegaskan, dirinya enggan membahas persoalan indikasi korupsi lahan RS Sumber Waras lagi. Sebab, perdebatan di media tidak menyelesaikan masalah.
"Kita nggak usah ngomong itu lagi, panjang di media. Nggak usah bangun opini, terus-terus. Nanti kita jadi ribut. Diamkan saja, kita lihat saja," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku berpegang pada pepatah Tiongkok yang intinya mengajarkan bahwa diam itu adalah emas.
"Pepatah Tiongkok saya ulangi lagi, belum bunyi di atas peti mati Anda, maka Anda nggak ngomong dulu deh. Kebenaran akan muncul kok. Diamkan aja," ucap dia.
Ayah 3 anak itu mengaku lebih memilih ke pengadilan jika diperlukan daripada terus perang opini dengan BPK di media.
"Bawa saja ke pengadilan kalau bisa. Supaya Anda saksikan. Kita sudah ikuti undang-undang. Jadi jangan tanya saya ini lagi. Kerjaan banyak di Jakarta nih. Untuk melanjutkan, orang-orang itu ngomong nggak lucu juga," tandas Ahok.
Sebelumnya, seorang pria bernama Imam Supriadi mengaku sebagai auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merekam video menantang Gubernur DKI Jakarta Ahok untuk berduel. Pria bernama Imam Supriadi itu bahkan mengumpat Ahok dengan kata-kata kasar dan rasis.
Dalam video berdurasi 5 menit 30 detik itu, Imam mengenakan kaos kerah bertuliskan BPK-RI. Ia juga mengenakan topi hitam bertuliskan BPK-RI.
"Siapkan diri Anda di Bundaran HI. Saya tantang Anda duel sampai mampus," ucap Imam dengan nada keras.