Liputan6.com, Amsterdam - Panik melanda warga Prefektur Kumamoto, Jepang saat tanah yang mereka pijak berguncang hebat pada Kamis malam, 14 April 2016 sekitar pukul 21.26 waktu setempat.
Setidaknya 9 orang tewas dan ratusan orang terluka setelah lindu berkekuatan 6,3 skala Ritcher (SR) mengguncang. Beberapa bangunan runtuh, aliran listrik pun putus.
Kapan, di mana, dan seberapa besar kekuatan gempa tak bisa diprediksi. Apa yang dikira sejumlah orang sebagai pertanda terjadinya lindu, belum terbukti secara ilmiah.
Namun, pascagempa melanda Negeri Sakura, seorang pria yang mengaku peramal muncul. Ia mengklaim, ia telah memprediksi bencana tersebut.
Kepada situs media Inggris, Express.co.uk, pria asal Belanda, Frank Hoogerbeets, mengklaim telah memprediksi gempa Jepang. Caranya, dengan menggunakan kesejajaran posisi planet untuk memprediksi kapan dan di mana lindu akan terjadi.
Ia menjelaskan bahwa posisi planet-planet dan Bulan dapat berdampak pada pergerakan lempeng tektonik Bumi.
Pengelola laman di situs berbagai video dan Facebook Ditrianum itu juga mengklaim telah mengunggah ramalan tersebut sebelum bencana tersebut terjadi pada 14 April 2016.
Tak hanya itu, dengan metodenya yang bisa dibilang aneh, ia juga mengatakan bahwa Jepang akan dilanda gempa yang lebih hebat pada akhir pekan ini.
Klaim Hoogerbeets tentu saja dibantah mentah-mentah oleh para ilmuwan yang mengatakan, posisi planet-planet tidak berdampak pada aktivitas seismik.
Walaupun begitu, masih ada beberapa orang yang percaya dengan prediksinya.
Baca Juga
Advertisement
Hoogerbeets mengklaim telah meramal 5 gempa bumi yang terjadi tahun lalu dan prediksinya tentang gempa di Asia dan Pasifik tepat.
Namun pada Desember 2015, ia diolok-olok karena ramalannya tak jitu. Saat itu, Hogerbeets mengaku bahwa Bumi akan dilanda gempa dahsyat pada bulan November dan Desember 2015.
Sebelumnya ia juga telah memperingatkan bahwa akan terjadi gempa di California pada Mei 2015, namun sekali lagi hal tersebut tak terbukti.
Dikutip dari Express.co.uk, Jumat (15/4/2016), Hogerbeets mengaku telah memprediksi 4 gempa bumi dalam kurun waktu 48 jam yang terjadi di Jepang, Filipina, Samudra Pasifik, dan Myanmar.
"Dalam dua video terakhirku, pada 4 dan 12 April, aku telah mengeluarkan peringatan bahwa aktivitas seismik akan meningkat sejak 13 April ketika Bulan mulai menghadap garis Mars-Saturnus," ujar Hoogerbeets.
"Hal itu benar-benar terjadi. Kemarin aku juga telah mengeluarkan peringatan untuk lempengan di Laut Filipina, termasuk Jepang," kata dia. "Hari ini aku mengeluarkan peringatan lain, sebelum gempa 6 SR melanda."
Tak hanya itu, beberapa rekaman yang ia buat di situs berbagi video dan beberapa postingan di Facebook pada bulan ini seakan-akan menunjukkan keakuratan.
Pada Rabu, 13 April 2016, lalu, dalam akun Facebook Ditrianum ia menulis, "Aku rasa kita harus memperhatikan Jepang dan lempengan Filipina dalam beberapa minggu ke depan. Termasuk trench (palung) Izu, Taiwan, dan Filipina."
"Dengan keselarasan Venus-Matahari-Jupiter pada pagi ini dan Merkurius-Venus-Neptunus pada beberapa jam ke depan, diperkirakan terdapat 7 gempa kuat terjadi pada hari ini atau besok," kata dia.
Setelah ramalannya 'terbukti', ia juga menduga bahwa gempa berkekuatan 7 SR akan mengguncang daerah yang sama hingga 25 April.
"Sebuah gempa lebih besar dengan kekuatan 7 SR mungkin akan melanda antara 21 hingga 23 April."
Dalam akun situs berbagi videonya, beberapa orang pun memberi komentar atas ketepatan prediksinya.
Salah satu akun yang bernama Axis Mundial menulis, "7,2 hari ini di Myanmar... Prediksi yang tepat."
Dalam akun Facebook-nya ia juga mendapat komentar lain. "Aku rasa Anda membutuhkan sumbangan untuk melakukan riset, ketimbang pekerjaan karena prediksimu sangat tepat," tulis Amar Saleem.
Ia juga mengklaim telah memperkirakan 5 gempa bumi yang tepat pada 2015, di antaranya: 25 April, Nepal (7,8 Magnitude); 30 Mei, Bonin Islands (7,8 M); 16 September, Chile (8,3 M); 26 Oktober, Afghanistan (7,5 M); 24 November, Peru (7,6 M).
Apakah Prediksinya Dapat Dipercaya?
Para ilmuwan dan orang-orang skeptis mengatakan bahwa Hoogerbeets membuat banyak sekali prediksi, dan lebih sering ramalan tersebut tidak tepat.
Ketika prediksinya benar, mereka mengatakan bahwa itu hanya sebuah keberuntungan.
Salah satu poster yang disebar secara online menyebutkan, "Tak ada alasan untuk takut. Ia tak dapat memprediksi pergerakan lempeng tektonik dan Bumi."
Prediksinya tersebut juga tak didukung atau memiliki substansi ilmiah, dan Hoogerbeets pun mengakui hal tersebut.
Atas beberapa prediksi tepat Hoogerbeets, seorang astronomer dan seorang penulis pada New Scientist, Phil Plait, menanggapi hal tersebut.
"Tak ada hubungan antara sejajarnya posisi planet-planet dapat mengakibatkan gempa bumi. Hal itu sangat mustahil," ujar Plait.
Meskipun demikian, Hoogerbeets berkata bahwa para ahli seismologi perlu mencatat karena menurutnya setiap kali tiga objek dalam tata surya kita berada pada posisi sejajar, terdapat gempa yang signifikan terjadi sebelum atau dua hari sesudahnya.
"...Jika ahli seismologi mempelajari tentang pengaruh planet-planet mereka akan dapat meningkatkan sistem peringatan dan menyelamatkan ribuan nyawa," ujar Hoogerbeets.
Bagaimana menurut Anda? Bisakah gempa diramalkan?