Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bervariasi pada perdagangan saham akhir pekan ini. Akan tetapi, laju IHSG mampu berbalik arah ke zona hijau.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (15/4/2016), IHSG naik tipis 8,72 poin atau 0,18 persen ke level 4.823,56. Indeks saham LQ45 naik 0,37 persen ke level 834,60. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Ada sebanyak 109 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 185 saham melemah dan 75 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 239.669 kali denga volume perdagangan saham 4,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,6 triliun. Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.839,01 dan terendah 4.793,13.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 200 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham aneka industri naik 5,41 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 1,47 persen, dan sektor saham manufaktur menguat 0,94 persen.
Sektor saham keuangan menyusut 1,32 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham pertambangan melemah 0,51 persen dan sektor saham industri dasar merosot 0,50 persen.
Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.172. Sejumlah bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,10 persen ke level 21.316.
Disusul indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,06 persen ke level 2.014,71, indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,37 persen ke level 16.848, dan indeks saham Shanghai tergelincir 0,14 persen ke level 3.078.
Sementara itu, indeks saham Singapura naik 0,28 persen ke level 2.922,03 dan indeks saham Taiwan mendaki 0,38 persen ke level 8.700,39.
Saham-saham berkapitalisasi besar mencatatkan penguatan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham ASII menguat 6,6 persen ke level harga Rp 7.675 per saham, saham TLKM mendaki 3,24 persen ke level Rp 3.500 per saham, dan saham UNVR menanjak 1,86 persen ke level Rp 43.800 per saham.
Saham-saham tertekan antara lain saham ADHI melemah 1,79 persen ke level harga Rp 2.740 per saham, saham SMGR melemah 2,59 persen ke level Rp 10.350 per saham, dan saham TINS susut 5,26 persen ke level harga Rp 810 per saham.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan tekanan IHSG tidak terlalu besar. Tekanan IHSG terjadi didorong oleh saham bank dan barang konsumsi.
William menilai, ada sejumlah institusi melakukan penyesuaian terhadap portofolio saham bank dan mengalihkannya ke surat utang negara (SUN) sehingga langkah itu menekan saham bank.
"Sektor saham bank melemah dipengaruhi oleh suku bunga single digit," ujar William saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Igw)