Liputan6.com, Jakarta Organisasi kesehatan dunia (WHO) mencatat jumlah kasus kematian akibat penyakit jantung koroner di Indonesia mencapai 138.380 kasus atau 9,89 persen dari total kematian pada Mei 2014.
Jantung koroner termasuk penyakit kardiovaskular yang dapat menyerang siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan tergantung dari gaya hidup yang mereka lakoni, seperti merokok, kelebihan berat badan, kurang gerak, tekanan darah tinggi dan diabetes.
Sekretaris Eksekutif PP PERKI, Dr Isman Firdaus SpJP (K) memberitahu rumus yang mudah sekali diingat supaya kita terhindar dari jantung koroner.
"Ingat saja seperti nomor telepon, 035 140 530," kata Isman di diskusi "Berbagai Pencapaian Dalam Bidang Kardiovaskular dan Tantangan yang Dihadapi" di Ritz-Carlton Hotel, Kuningan, Jakarta, Jumat (15/4/2015).
Baca Juga
Advertisement
Berikut penjelasan angka-angka tersebut dari ESC (European Society of Cardiology) dan juga buku Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia yang disampaikan Isman Firdaus;
0 : Tidak merokok.
3 : Rutin olahraga, setidaknya jalan kaki tiga kali seminggu, sejauh tiga kilometer, selama 30 menit.
5 : Konsumsi banyak serat, 5 porsi buah dan sayur. Sarapan pagi ada sayur, sebelum makan siang makan buah, menu makan siang ada sayur lagi, sebelum sore konsumsi buah-buahan lagi, dan ketika makan malam ada sayuran lagi.
"Syaratnya, variasi. Jangan lodeh, lodeh, lodeh. Kobinasikan lodeh, daun singkong, dan sayuran lain. Buah juga begitu, jangan durian, durian, durian," ujar Isman Firdaus.
Sedangkan maksud dari 140 (digabung) adalah tensi. Isman mengimbau agar individu usia 30 secara reguler melakukan tensi. Tensi normal harus di bawah 140.
5 : Kadar kolesterol total tidak boleh lebih dari lima milimol (190 mg per desiliter).
3 : Kadar LDL harus tiga milimol (153 mg per desiliter). Jika hasil pemeriksaan adalah lebih dari itu, segera cek di dokter jantung.
0 : Tidak obesitas.