Ditemukan, 'Jejak Darah' Leonardo da Vinci pada 35 Manusia Hidup

Tim sejarawan menemukan keturunan Leonardo da Vinci. Mereka adakah 35 manusia hidup yang tinggal di sekitar Florence.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 16 Apr 2016, 10:49 WIB
Makam Leonardo da Vinci (Wikipedia)

Liputan6.com, Roma - Seperti karya-karyanya, sosok Leonardo da Vinci adalah sebuah misteri. Pria jenius dan serba bisa dari masa Renaisans tersebut diketahui lahir di Tuscan, Vinci, Italia pada 1452. Ia tak pernah menikah dan tidak memiliki keturunan langsung.

Saat meninggal dunia pada 2 Mei 1519 di Clos Lucé, Prancis, da Vinci mewariskan jurnal setebal 6.000 halaman yang berisi buah pikiran yang kecanggihannya bahkan melampaui zamannya.

 

Robot humanoid Leonardo da Vinci (Leonardo da Vinci via Leonardodavinci.net)

Sebaliknya, ia meninggalkan puluhan tanda tanya terkait kehidupan pribadinya.

Untuk memecahkan misteri da Vinci, termasuk yang tersirat dalam karya-karyanya, para ilmuwan merasa perlu untuk melacak 'jejak darah' sang maestro.

Sejarawan Alessandro Vezzosi dan Agnese Sabato menggunakan sejumlah dokumen yang didapat dari Italia, Prancis, dan Spanyol untuk melacak silsilah Leonardo da Vinci yang membentang dalam 15 generasi.

Tim ilmuwan menggunakan ayah Leonardo, Ser Piero da Vinci sebagai petunjuk awal.

Leonardo da Vinci

Sebagian besar informasi tentang Leonardo berasal dari catatan kakek dari pihak ayah, Antonio, yang mencatat kelahiran sang maestro.

Sebuah dokumen pajak menyebut, ibu sang maestro bernama Caterina, istri dari Achattabriga di Piero del Vaccha da Vinci. Data tersebut menjadi petunjuk bahwa Leonardo adalah anak yang sah -- meski sejumlah peneliti yakin ia dilahirkan dari rahim seorang budak dari Timur Tengah yang tinggal di Vinci.


Para sejarawan fokus pada garis keturunan ayah Leonardo. "Kami meneliti dokumen dan makam di Prancis, Spanyol, demi bisa merekonstruksi sejarah keluarga da Vinci," kata Vezzosi seperti dikutip dari situs sains Smithsonian, Sabtu (16/4/2016). "Kami bahkan menemukan makam tak dikenal keluarga da Vinci."

Yang paling istimewa adalah, tim menemukan 35 manusia hidup yang tinggal di sekitar Florence -- termasuk di Vinci -- yang secara genealogis terkait dengan Leonardo da Vinci.

Mereka berlatar belakang profesi sebagai polisi, pastry chef, akuntan, dan pensiunan pandai besi.

Salah satu 'keturunan' da Vinci, Elena Calosi, arsitek dari Empoli mengungkapkan perasaannya pada media Italia, La Repubblica.

"Tentu saja saya kaget, namun senang. Kegembiraan ini pasti juga dirasakan mendiang nenek saya, yang sepanjang hidupnya merasa bangga memiliki Vinci sebagai nama keluarga," kata dia.

Keturunan lain mengaku, ada rumor yang beredar di kalangan keluarga besarnya, bahwa mereka punya kaitan dengan Leonardo da Vinci. Namun, tak ada bukti yang mendukung anggapan tersebut.

Seperti dilaporkan BBC, salah satu keturunan Leonardo da Vinci yang paling terkenal adalah sutradara nominator Oscar, Franco Zeffirelli.

Sutradara nominator Oscar, Franco Zeffirelli diyakini sebagai keturunan Leonardo da Vinci (AFP)

Aslinya, ia memiliki nama belakang Corsi. Saat menerima penghargaan Leonardo dari presiden Italia pada tahun 2007, ia disebut-sebut ada kaitan darah dengan da Vinci.

Meski para penyelidik sejarah yakin dengan penemuan mereka, banyak orang yang ragu.

"Meski ada sejumlah bukti arsip, ada kemungkinan besar bahwa silsilah dari garis laki-laki putus setelah sekian lama, melewati banyak generasi," kata Kevin Schürer, wakil rektor bidang riset dari University of Leicester.

Apalagi, nasib jasad Leonardo da Vinci, termasuk DNA-nya, jadi bahan perdebatan. Setelah meninggal dunia, pria berpredikat arsitek, musisi, penulis, pematung, penemu, ilmuwan, dan pelukis tersebut dimakamkan di sebuah kapel.

Namun, kapel tersebut akhirnya hancur lebur dalam sebuah pertempuran hebat pada Abad ke-16. Jasad da Vinci konon dipindahkan ke Saint-Hubert Chape, di mana nisannya berada.

Tapi, banyak pihak yang meragukan keaslian makam tersebut.

Dua sejarawan, Vezzosi dan Sabato menyadari arti penting DNA dalam penelitian mereka -- meski mereka tak menggunakannya dalam riset terkait keturunan da Vinci yang telah dimulai sejak 1973.

Keduanya berencana menggelar konferensi berskala internasional pada Mei 2016 ini, untuk mendiskusikan bagaimana bekerja sama dengan para keturunan yang ditemukan untuk mengisolasi materi genetika Leonardo da Vinci.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya