Liputan6.com, Florida - Kabar menyedihkan datang dari Florida Amerika Serikat (AS). Seorang pawang ternama, Stacey Konwiser meregang nyawa usai diserang seekor Harimau Malaya.
Keterangan terkait insiden tersebut disampaikan Juru Bicara Kebun Binatang Palm Beach --tempat Konwiser bekerja, Naki Carter. Dia mengatakan perempuan 38 tahun itu merupakan kepala pawang harimau di tempat tersebut.
"Dia tewas diserang Harimau Malaya jantan berusia 13 tahun, hewan itu adalah 1 dari 4 harimau Malaya yang ada di kebun binatang kami," sebut Carter seperti dikutip dari CNN, Kamis (16/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
"Kejadian itu terjadi di tempat di mana harimau tersebut diberi makan dan tidur," tutur Carter.
Dia menambahkan, dari pemeriksaan awal, belum ada tanda-tanda yang menunjukkan Konwiser melakukan perilaku di luar batas normal di dekat harimau itu.
Insiden tersebut berlangsung saat Konwiser tengah mempersiapkan pertunjukan 'tiger talk' di kebun binatang Palm Beach.
Menambahkan keterangan dari Carter, Kepolisian West Palm Beach menyebut, saat Harimau Malaya menyerang Konwiser tidak ada pengunjung kebun binatang yang melihat. Macan tersebut pun dipastikan tak berada di luar kandang.
Mereka menjelaskan, untuk menghentikan serangan, petugas kebun binatang menembakkan obat penenang. Konwiser juga sempat dibawa ke rumah sakit St. Mary untuk mendapat perawatan.
Namun, upaya tersebut gagal. Perempuan yang dikenal punya kecintaan terhadap hewan buas itu akhirnya meregang nyawa.
'Pembisik Harimau'
Kematian wanita yang sudah bekerja 3 tahun di kebun binatang itu, begitu disesali Carter. Pasalnya, Korban dan suaminya Jeremy sangat berpengalaman dalam mengurus harimau.
"Itu sudah menjadi kemampuannya. Anda tak mungkin mau terlibat dalam aktivitas seperti ini tanpa punya kecintaan terhadap hewan dan mengerti betapa berbahayanya pekerjaan ini," papar Carter.
Carter juga mengakui, dalam penglihatannya, Konwiser seperti punya keterikatan dengan harimau.
Bahkan, hampir seluruh staf di kebun binatang mengaku bahwa korban adalah 'pembisik harimau'.
"Dia kami anggap sebagai pembisik harimau. Dia bisa berbicara dengan harimau menggunakan bahasa yang hanya mereka yang tahu," sebut dia.
"Saya tidak dapat menggambarkan dengan kata-kata, betapa korban mencintai harimau dan seberapa besar keluarga kebun binatang menyayanginya, dan meski dia sudah tak bersama kami lagi, kenangan bersama dia terus hidup," tegasnya.
Stacey Konwiser merupakan sarjana biologi dari Mount Holyoke College. Ia melanjutkan pendidikan pasca-sarjana di Universirty of Queensland Australia dan berhasil meraih gelar master di bidang konservasi biologi.