Liputan6.com, Jakarta Gaun pengantin merupakan salah satu elemen krusial di hari pernikahan seorang wanita. Bagaimana tidak, gaun tersebut yang akan menjadi memori di tiap foto tentang momen spesial sebuah rumah tangga. Wanita bernama Julia Cain menganggap gaun yang paling ideal untuk hari pernikahannya adalah gaun warisan dari ibu dan neneknya.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari Buzzfeed.com, Sabtu (16/4/2016), nenek dari Julia mengenakan gaun tersebut yang bernama Phyllis Traver mengenakan gaun tersebut di hari pernikahannya tahun 1953. Tiga puluh tahun kemudian, ibu Julia, Susan, juga menggunakan gaun tersebut di momen berharganya.
Julia memang bertekad mengenakan gaun warisan tersebut jauh sebelum ia bertunangan dengan suaminya sekarang, Lance. Setelah Lance melamar pada bulan Januari 2015, Julia memiliki delapan bulan persiapan untuk segala kebutuhannya.
"Dulu saya pernah mencoba gaun ini saat remaja, namun kami tak pernah menyangka gaun ini akan menjadi gaun pernikahan saya juga. Kami menemukan gaun ini di loteng rumah nenek, dan mencobanya hanya untuk bersenang-senang" Cerita Julia kepada Buzzfeed. "Saya dan ibu sering bercerita tentang pernikahan impianku, ia tak pernah menyuruh saya memakai gaun tersebut, namun saya menyukai ide tersebut" Tambah Julia lagi.
"Ibu saya tidak mengubah banyak gaun tersebut, sedangkan saya mengubah bagian luaran gaun menjadi tali gaun, dan memberi tambahan di bagian rok untuk memberi volume. Perubahan ini memang tidak murah, namun, sangat berharga bagi saya" Jelas Julia.
Yang lebih berarti, kakek Julia yang mengantarkan dirinya ke depan altar pada bulan Maret lalu, hal itu membuat sang kakek melihat wanita ketiga yang mengenakan gaun tersebut ke depan altar.
Walaupun ayah dan neneknya telah meninggal sebelum ia menikah, Julia mengatakan bahwa ibu dan kakeknya sangat terharu dapat melihat kejadian ini dalam sejarah keluarga mereka.