Liputan6.com, Singapore - Empat kali digempur tunggal putra Indonesia, akhirnya Lin Dan takluk juga. Sejak babak pertama Singapore Open Super Series 2016, unggulan dua asal Tiongkok tersebut selalu bertemu pemain Indonesia. Di semifinal, pemain yang dijuluki Super Dan ini bertemu Sony Dwi Kuncoro.
Lewat pertandingan melelahkan selama satu jam 9 menit, Lin Dan menyerah di tangan Sony dengan skor 10-21, 21-17, serta 20-22.
Sebelumnya, Lin Dan telah mengalahkan Ihsan Maulana Mustofa, Jonatan Christie, dan Tommy Sugiarto.
Baca Juga
- Fakta Menarik Atletico Vs Bayern: Memori Final 1974
- ISC Direstui Presiden Jokowi, Rekomendasi BOPI Tak Berpengaruh
- Greysia / Nitya Raih Tiket Final Singapore Open
Advertisement
Di game pertama, Sony menang dengan relatif mudah karena Lin begitu banyak menyia-nyiakan bola dan melakukan kesalahan sendiri. Lin Dan lalu bangkit di game kedua. Sambaran-sambaran tajam Lin Dan merepotkan Sony. Sempat mengejar skor, Sony akhirnya mesti merelakan game kedua.
Kedua pemain tampil mati-matian di game penentuan. Sony yang sudah unggul 5-0 kembali dikejar Lin Dan sehingga skor jadi imbang 5-5. Kedudukan imbang berkali-kali terjadi. Sony dan Lin saling balas serangan namun tetap berhati-hati dan tak mau membuat kesalahan.
Saling berkejaran angka pun terjadi dari 14-14 sampai 20-20. Hingga akhirnya smes keras Sony mengakhiri perlawanan peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012 itu.
"Intinya saya bermain lepas saja, saya tidak punya strategi khusus. Saya lihat di di lapangan bagaimana dan saya lawan dengan bagaimana. Saya mau menyusahkan dia, saya mau dia jadi tidak enak mainnya. Pokoknya saya tidak mau terbawa permainan Lin," kata Sony usai pertandingan di Singapore Indoor Stadium, Sabtu malam WIB (16/4/2016).
"Di game kedua, saya akui kalau saya sering ragu-ragu. Saat game ketiga, saya pikir ini adalah saatnya, ini kesempatan terakhir karena sudah game penentuan. Saya lalu bermain agresif dan konsentrasi satu demi satu poin," ujar Sony lagi.
Sony mengatakan kemenangan ini menandakan kebangkitannya sebagai pemain yang sempat dirundung cedera dan kini sudah tak muda lagi. Sony membuktikan dirinya masih mampu bersaing di level super series melawan pemain-pemain kelas dunia.
"Menurut saya pertandingan malam ini sungguh luar biasa. Ini adalah buah dari kerja keras saya di latihan. Saat menang, saya langsung berpikir kalau saya ternyata masih bisa menang dari Lin Dan," tutur Sony yang terakhir kali berjumpa Lin pada 2012 di Thailand Open Grand Prix Gold dan menang 21-17 serta 21-16.
Sony sudah ditunggu tunggal putra Korea, Son Wan Ho di final Singapore Open Super Series 2016. Sony adalah wakil kedua yang lolos ke final setelah pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.