VIDEO: WNI Disandera, DPR Minta Jalur Lain Selain Diplomatis

Sebanyak 4 orang WNI kembali menjadi korban penyanderaan oleh kelompok Abu Sayyaf.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Apr 2016, 08:08 WIB
Sebanyak 4 orang WNI kembali kemjadi korban penyanderaan oleh kelompok Abu Sayyaf.

Liputan6.com, Tarakan - Inilah kapal tugboat Henry yang kini ABK-nya disandera oleh kelompok yang diduga berasal dari Abu Sayyaf di Filipina. Pihak otoritas Pelabuhan Tarakan memastikan kapal yang disandera itu tidak satu perusahaan dengan Kapal Brahma 12 yang lebih dulu disandera, sebaliknya kapal tersebut milik PT Global Trans Energi Internasional.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (17/4/2016), kapal yang rencananya berlayar dari Fiilipina hendak pulang ke Tarakan, Kalimantan Utara itu disandera tepat di 14 mil laut dari bibir pantai Filipina. 

Empat dari 10 ABK disandera dan diculik, sedangkan enam di antaranya berhasil meloloskan diri. Namun, salah satu di antaranya kritis akibat mengalami luka tembakan.

Sementara Wakil Ketua DPR Fadli Zon merasa selain jalur diplomatis, jalur lain patut dicoba untuk membebaskan para WNI yang disandera. Ia pun yakin cara tersebut bisa berjalan baik.

"Harusnya jalur-jalur personel, jalur-jalur informal bisa digunakan untuk mempunyai kontak-kontak. Dan saya yakin mereka juga pasti ada komunikasi atau kontak dengan kelompok Abu Sayyaf" jelas Fadli Zon.

Sementara di tempat berbeda Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan siap bertindak tegas bila diperlukan. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya