Uang Bisa Memberi Kebahagiaan, Ini Syaratnya

Hasilnya, percaya atau tidak ternyata uang bisa memberi kebahagiaan seperti diungkap peneliti dari Cambridge University, Inggris.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Apr 2016, 14:00 WIB
Hasilnya, percaya atau tidak ternyata uang bisa memberi kebahagiaan seperti diungkap peneliti dari Cambridge University, Inggris.

Liputan6.com, London - Ada pro kontra mengenai ungkapan "uang bisa memberi kebahagiaan". Sebagian kalangan menyatakan tidak, namun ada juga yang menyetujui hal tersebut. Untuk mengetahui kebenarannya peneliti pun melakukan studi. Hasilnya, percaya atau tidak ternyata uang bisa memberi kebahagiaan seperti diungkap peneliti dari Cambridge University, Inggris. 

Namun bukan asal memiliki uang banyak atau mengeluarkan barang sesuka hati. Setelah melakukan analisis terhadap 77.000 transaksi seizin 625 partisipan, diketahui orang yang membeli barang atau menghabiskan uang untuk sesuatu yang sesuai dengan kepribadiannya yang lebih bahagia seperti tertulis dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science Today.

"Dari hal ini diketahui bahwa mengeluarkan uang bisa meningkatkan kebahagiaan ketika hal itu membeli barang atau pelayanan yang sesuai dengan kepribadian orang tersebut sehingga mempertemukan kebutuhan psikologis," terang salah satu peneliti Joe Gladstone mengutip laman Independent, Minggu (17/4/2016).

Masih berdasarkan studi ini diketahui dengan pengeluaran uang seseorang membeli produk bisa memperlihatkan individu seperti apa orang tersebut seperti dituturkan kandidat psikolog, Sandara Matz.

Studi lain pun pernah digelar oleh Miriam Tatzel dari State University of New York, Amerika Serikat. Hasilnya, membuktikan uang dapat membeli kebahagiaan jika pendapatan Anda berjumlah 45 ribu poundsterling atau sekitar Rp 846 juta per tahun (kurs: Rp 18.800/GBP).

"Kemakmuran secara emosional meningkat sesuai dengan taraf penghasilan Anda," tutur Tatzel.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya