Survei SMRC: Kepemimpinan Jokowi Masih Dipercaya Publik

Keyakinan publik ini kembali naik, setelah pada Juni 2015 sempat terpuruk.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Apr 2016, 16:05 WIB
Survei nasional yang dilakukan oleh lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Maret 2016, menunjukkan kewibawaan Pemerintahan Joko Widodo terus menguat, Jakarta, Minggu (17/4/2016). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang bergaya merakyat dan terkesan apa adanya, masih diyakini publik untuk membawa Indonesia ke depan lebih baik. Hal ini tertuang dalam survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

"Mayoritas masyarakat yakin akan kemampuan Presiden Jokowi dalam kemampuannya memimpin, membawa Indonesia ke depan dengan 72 persen. Sedangkan hanya 21 persen yang meragukannya, dan sisanya memilih tidak tahu atau tidak menjawab," ujar peneliti senior SMRC, Djayadi Hanan di kantornya, Jakarta, Minggu (17/4/2016).

Menurut dia, keyakinan publik ini kembali naik, setelah pada Juni 2015 sempat terpuruk.


"Tingkat keyakinan ini relatif sama, jika dibandingkan ketika Presiden Jokowi yang waktu itu baru dilantik, yakni sebesar 74 persen. Ini pun mengalami peningkatan yang tajam setelah mengalami penurunan pada bulan Juni 2015, yaitu 55 persen," ungkap Djayadi.

Karena itu, dia pun menyimpulkan dari hasil survei tersebut bahwa kepercayaan publik kepada Presiden Jokowi sudah membaik.

"Kembalinya tingkat kepercayaan relatif sama, ketika Presiden Jokowi baru dilantik, menunjukan bahwa kepercayaan publik kepada Jokowi itu sudah pulih," tandas Djayadi.

Populasi survei SMRC ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1.220 responden. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Waktu wawancara lapangan berlangsung 22–30 Maret 2016.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 988 atau 81%. Sebanyak 988 responden ini yang dianalisis. Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar +/- 3.2% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya