Liputan6.com, Jakarta - Belasan Yamaha RX King berjejer rapi di antara motor dan mobil modifikasi. Motor yang jumlahnya sampai 15 unit tersebut merupakan milik anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) yang tergabung dalam Halim King Community (HKC).
Mereka sengaja hadir untuk menyemarakan pameran Dirgantara yang berlangsung di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Komunitas yang terbentuk pada 28 November 2015 tersebut sudah beranggotakan 25 member. "Komunitas ini tidak dibatasi (keanggotaannya), semua anggota TNI AU pangkat apa saja dari korp mana saja bisa bergabung. Di sini (HKC) juga sebagai ajang pergaulan karena TNI AU terdiri dari banyak korp," ujar Lettu Tek. Rivai selaku komandan HKC.
Lebih lanjut ia menyampaikan, HKC memiliki visi 'automotive sebagai sarana pergaulan yang positif' dan misi 'merubah pola pikir komunitas sepeda motor menjadi hal yang bersahabat'. "Jadi bukan hal yang urakan atau sekedar kumpul-kumpul,"
"Kami juga ingin menyampaikan kepada seluruh komunitas bahwasanya komunitas itu ada aturannya, baik dari segi safety riding ataupun legalitas (kendaraan) harus jelas," sambung pria yang menjadi anggota TNI AU sejak 23 tahun silam tersebut.
Komunitas ini memiliki ciri khas agar mudah dikenali, seperti lampu depan bulat yang dibungkus cover "Jeep", knalpot kolong, setang tinggi dan ukuran ban yang sama. Sayangnya ada beberapa motor yang kelengkapan motornya bisa dibilang kurang lengkap karena tidak dilengkapi dengan kaca spion maupun sein.
"Kami hanya keluar pada saat tertentu saja, jadi motor ini tidak dipakai untuk harian," ujar pria yang kini dinas di divisi perawatan pesawat.
Di komunitas ini, RX King paling lawas adalah keluaran 1986. Rivai menuturkan, meski sudah tidak lagi diproduksi, suku cadang RX-King masih mudah didapat. "Sparepart tidak ada masalah, masih banyak yang jual dan bisa dikanibal. Soal perawatan, RX King sangat mudah," katanya.
Ia berharap Yamaha sering mengadakan acara dan melibatkan komunitas pembesut RX King. "Jangan lupa RX King itu merupakan legenda, dari dulu sampai sekarang masih disebut sebagai Raja Jalanan," pungkasnya.
Advertisement