Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin yakin bahwa industri pengolahan non-migas mampu berkembang dengan adanya pemerataan kawasan industri. Adanya kawasan industri juga mampu membuat perusahaan lebih efisien. Hal tersebut diungkapkan oleh Saleh Husin saat mengunjungi lokasi rencana kawasan industri di desa Balong, Kembang, Jepara, Jawa Tengah.
"Adanya rencana kawasan industri yang terintegrasi pelabuhan laut berpotensi memperkuat industri Jepara, bahkan Jawa Tengah serta nasional pada umumnya. Industri furnitur yang menjadi ikon Jepara juga diuntungkan karena berkembang terpadu dan mendapat akses yang lebih luas untuk perdagangan ekspor nantinya," jelas Saleh seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 17/4/2015).
Dalam pengembangan industri di Indonesia, industri furnitur dan kerajinan merupakan salah satu industri prioritas yang didukung oleh sumber bahan baku berupa kayu, rotan maupun bambu dan melimpahnya ketersediaan tenaga kerja.
Daya saing industri furnitur dan kerajinan Indonesia di pasar global terletak pada sumber bahan baku alami yang melimpah dan berkelanjutan serta didukung oleh keragaman corak dan desain yang berciri khas lokal serta ditunjang oleh SDM yang cukup kompeten.
Baca Juga
Advertisement
“Ukiran Jepara merupakan salah satu kekayaan intelektual dengan kearifan lokal yang dapat meningkatkan nilai tambah produk industri furnitur dan kerajinan kayu,” kata dia.
Di daerah Balong tersebut, rencananya akan dibangun Pelabuhan Samudera dengan calon investor Pelindo III. Kedalaman di area dermaga yang mencapai 16 meter. Dengan kapasitas tersebut maka dapat disinggahi kapal kelas panamax berbobot 60 ribu-100 ribu DWT (mother vessel) sehingga memudahkan pengapalan produk ke pelabuhan besar di luar negeri secara langsung.
"Infrastruktur yang tengah dipacu pemerintah, seperti rencana kawasan industri dan pelabuhan ini dapat menumbuhkan industri manufaktur kita. Juga memecah konsentrasi industri dari Jakarta dan sekitarnya," ulas Saleh.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menegaskan pihaknya siap mendukung rencana pembangunan tersebut. "Akses jalan akan kami kaji lebih matang, juga penyediaan rumah bagi pekerja seperti rusunawa dan air bersih," katanya.
Jepara merupakan kabupaten di Jawa Tengah yang berjarak sekitar 75 kilometer dari Semarang. Kabupaten ini juga memiliki industri ukir, kerajinan akar dan patung, kerajinan monel dan emas, keramik, tenun ikat troso, kue, roti, rokok kretek, konveksi dan anyaman bambu. (Gdn/Ndw)