Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan konsolidasi pada perdagangan saham awal pekan ini. Sejumlah sentimen internal dan eksternal mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menuturkan IHSG berpeluang konsolidasi pada perdagangan saham awal pekan ini. IHSG akan berada di level support 4.768-4.793 dan resistance 4.873-4.900
Ia mengatakan, ada sejumlah sentimen pengaruhi IHSG pada pekan depan antara lain pengumuman BI Rate atau suku bunga acuan. BI Rate berpotensi turun 25 basis poin menjadi 6,5 persen, Hans menilai hal itu dapat mendongkrak IHSG.
Dari sentimen luar negeri, Hans menuturkan ada rapat IMF, G20 dan pertemuan produsen minyak utama di Doha.
"Selain itu ada testimoni pejabat bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve," ujar Hans saat dihubungi Liputan6.com, Senin (18/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG sedang menguji level support 4.774. Target resistance level 4.881 pun perlu ditembus untuk kembali memperkuat pola uptren jangka pendek.
"Kondisi pergerakan IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi sehat. Ada potensi menguat. Rilis data ekonomi dengan neraca perdagangan yang berada di bawah harapan tetapi masih menunjukkan kondisi stabil," ujar William.
Untuk rekomendasi saham, William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Holcim Tbk (SMCB), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Sedangkan Hans merekomendasikan untuk beli saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan jual saham PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 15 April 2016 IHSG naik tipis 8,72 poin atau 0,18 persen ke level 4.823,56. Indeks saham LQ45 naik 0,37 persen ke level 834,60. (Ahm/Igw)