10 Tips Menghindari 'Bahaya' Saat Bepergian ala Eks Agen CIA

Kita kerap merasa bahwa bahaya dan petaka yang dialami orang lain tidak bisa terjadi pada kita. Tapi, nyatanya, itu bisa saja terjadi.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 18 Apr 2016, 20:47 WIB
Ada sejumlah hal yang harus diingat ketika sedang bepergian. (Sumber Alexander Lumbantobing via Facebook)

Liputan6.com, Sydney - Orang-orang kerap merasa bahwa bahaya dan petaka yang dialami orang lain tidak akan terjadi pada kita. Nyatanya, sebaliknya.

Dikutip dari News.com.au pada Senin (18/4/2016), seorang mantan agen CIA bernama Jason Hanson berbagi sejumlah imbauan keselamatan perjalanan dari pengalamannya dengan protokol keamanan yang ketat.

Berikut ini adalah 10 tips yang pantas ditaati para pelancong:

1. Lakukan penelitian sebelum pergi

Tidak seperti di masa lalu, saat ini kita beruntung memiliki internet. Informasi tentang tempat tujuan lebih tersedia. Hanson menganjurkan agar memanfaatkan sumberdaya ini sebelum menentukan tempat tujuan.

Namun demikian, tidak semua situs dapat dipercaya. Karena itu, ia menganjurkan mengunjungi situs web pemerintah setempat untuk memastikan keamanan tempat tujuan.

2. Rekam dokumen penting dalam bentuk digital, simpan di USB

Satu lagi keuntungan hidup dalam abad teknologi sekarang ini adalah kemampuan membawa begitu banyak informasi dalam wadah kecil. Walaupun tetap dianjurkan untuk memiliki salinan, Hanson meminta kliennya untuk merekam salinan digital dokumen-dokumen penting dalam USB.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York. (Sumber Alexander Lumbantobing via Facebook)

Dokumen penting itu antara lain SIM, paspor, informasi asuransi perjalanan, pemesanan hotel dan konfirmasinya, rincian penerbangan, nomor kontak darurat, alamat dan nomor telepon kedutaan, dan hal lain yang dipandang penting.


Pilih Kamar Hotel di Lantai Tinggi

3. Pilih kamar lantai lebih tinggi dan minta kunci tambahan

Mintalah kunci tambahan seakan-akan sedang menginap bersama orang lain. Kejahatan lebih kerap terjadi pada pelancong yang dikira sedang bepergian sendiri.

Kejahatan juga lebih kerap terjadi di lantai rendah. Hanson menganjurkan meminta kamar setidaknya di lantai 3.

4. Abaikan kotak keamanan hotel

Bicara soal keamanan, Hanson juga menyinggung soal kecerobohan kotak keamanan hotel. Ia mengaku tidak pernah menggunakannya.

Katanya, “Saya tidak pernah meninggalkan paspor saya, paspor istri saya, atau apapun yang berharga di dalam kamar.”

Ternyata kotak keamanan dalam kamar hotel bukanlah pilihan yang terbaik untuk menyimpan barang dan dokumen penting.(Sumber news.com.au)

“Kotak pengaman dalam kamar hotel tidak bermutu bagus dan hampir semua pegawai bisa mengabaikan kode untuk membukanya.”

Menurutnya, penting untuk selalu membawa paspor karena “kita tidak bisa menebak reaksi pemerintah”, sehingga penting untuk bisa membuktikan kewarganegaraan kita saat diperlukan.

5. Abaikan dompet tersembunyi

Kita pernah melihat para wisatawan mengkalungkan dompet, bahkan di sisi luar pakaiannya. Ia lupa bahwa dompet gantung itu dimaksudkan agar dipakai secara tersembunyi.

Entah di dalam atau di luar, Hanson menganjurkan untuk mengabaikannya. Sekarang ini, dompet gantung demikian mudah dikenali dan gampang dicopet.

Hanson menganjurkkan dompet tersembunyi yang dapat menempel ke sabuk dan disisipkan dalam kaki celana. Ia juga menganjurkan dompet yang memiliki perlindungan RFID guna mencegah penyadapan informasi kartu kredit secara elektromagnetis.

Tentu saja tidak semua orang merasa nyaman kalau paspor, uang, dan kartu-kartu kreditnya bergantungan dalam celana, apalagi bagi penggemar celana jins ketat. Sebaliknya, penggemar celana kargo pasti tidak keberatan.


Jaga Kerahasiaan

6. Selipkan setopan pintu dengan alarm

Setopan pintu ini diperlengkapi dengan alarm. (Sumber White Eastern via news.com.au)

Salah satu cara keren yang dianjurkannya, baik untuk perjalanan domestik maupun internasional, adalah setopan pintu dengan alarm. Cukup diselipkan di bawah pintu ketika sedang tidur. Kalau ada yang menerobos, alarm akan berbunyi.

7. Jaga kerahasiaan rencana perjalanan

Hanson mengatakan bahwa ketika sedang dalam perjalanan, ia memperlakukan rencana penerbangannya rahasia dan hanya mengungkapkan setelah kembali. Siapa tahu ada yang mencuri dengar atau membacanya.

Sebisa mungkin, rahasiakan rencana perjalanan. Tidak perlu terlalu diumbar di media sosial. (Sumber Alexander Lumbantobing via Facebook)

“Para penjahat mengincar media sosial sejenis Facebook. Kebanyakan penjahatnya malah orang yang diketahui, entah seorang teman atau teman dari seorang teman di Facebook. Kalau kita mengunggah sedang akan pergi ke Disneyland, maka seluruh dunia akan mengetahui bahwa rumah kita akan kosong,” tambah dia.

Memang sukar melarang mengunggah di media sosial, tapi setidak-tidaknya aturlah privasi supaya ada sedikit kendali.


Gunakan Taksi dari Sumber Terpercaya

8. Waspada tipuan perjalanan

Tipuan perjalanan adalah salah satu yang terburuk. Kadang-kadang beda tipis antara kesopanan dengan perlindungan atau terbuka kepada pengalaman baru dengan terjerumus.

Kebanyakan orang memang baik, tapi ada saja yang jahat. Bekali diri dengan pengetahuan tentang tipuan-tipuan perjalanan, karena akibatnya bisa lebih parah daripada sekedar kehilangan dompet.

9. Sebisa mungkin, berlaku seperti orang lokal

Menurut Hanson, penting untuk mencoba, terlihat, dan bertindak sebisa mungkin seperti orang lokal. Apa artinya? Hormatilah adat dan budaya setempat, jangan anggap orang selalu bisa bicara bahasa yang sama, jangan kasar, berpakaian sepantasnya, santun, dan bicara dengan percaya diri.

Ia juga menganjurkan untuk mempelajari rute dan pilihan transportasi sebelum meninggalkan hotel. Jika perlu mengintip peta, carilah tempat supaya tidak kentara.

10. Gunakan taksi dari sumber terpercaya

Dengan maraknya layanan orang-ke-orang seperti AirBnb, Uber, dan yang sejenisnya, batas keselamatan menjadi buram. Uber, misalnya, pernah mengalami masalah keamanan pada tahun lalu.

Pertimbangkan dengan baik dan jika ingin lebih yakin, Hanson menganjurkan penggunaan taksi dan kendaraan yang disediakan oleh pihak hotel.

Carilah sarana pengangkutan yang dapat dipercaya. Periksa peta tujuan. (Sumber Alexander Lumbantobing via Facebook)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya