Liputan6.com, Amsterdam - Saling sikut memang sudah biasa dalam dunia bisnis, termasuk industri otomotif. Caranya beragam, misalnya merendahkan produk kompetitor.
Ya, kali ini CEO Fiat Chrysler Sergio Marchionne yang beraksi. Ia tak yakin langkah Tesla Motors menetaskan Model S sebagai sebuah strategi yang tepat.
Berbicara kepada Automotivenews, Marchionne mengaku tak terkesan dengan jumlah pesanan yang masuk ke Tesla Model 3. Sebab menurut dia, ada hal lain yang perlu dicapai Tesla Motors.
Baca Juga
Advertisement
"Bisakah Anda tunjukkan apakah mobil itu bisa menguntungkan, (kalau iya) saya contoh formula, tambahkan desain ala Italia, dan melemparnya ke pasar dalam 12 bulan," kata Marchione seperti dilansir dari Worldcarfans, Senin (18/4/2016).
Dengan nada skeptis, ia tak yakin betul Model 3 yang dipatok US35 ribu itu bisa menguntungkan pabrikan. Komentarnya kembali menunjukkan Marchione bukanlah sosok yang pro terhadap mobil listrik.
Sekadar informasi, bos Fiat Chrysler itu pernah menyarankan konsumen untuk tidak membeli Fiat 500e. Sebab, perusahaan merugi sekira US$ 14 ribu per unit mobil listrik yang terjual.
Tesla Model 3 memiliki desain unik. Tak ada grill yang biasanya ada pada bagian depan mobil. Tesla sengaja membuat konsep yang elegan tanpa banyak lekukan.
Kelebihan Tesla Model 3 terletak pada kemampuan baterai. Menurut laman resminya, dengan fitur supercharge untuk mengisi listrik ke baterai, sedan berkapasitas 5 penumpang ini memiliki kemampuan jarak tempuh 346 kilometer. Sementara akselerasi 0-100 km/jam hanya 6 detik.
Selain itu akan tersedia pula beragam fitur canggih lainnya. Salah satunya adalah autopilot safety. Dengan fitur semi otonomos ini, mobil dimungkinkan akan mengontrol pergerakannya sendiri dengan bantuan sensor dan kamera.