Obama Akan Gelar 'Apology Tour' ke Arab Saudi dan Inggris

Selain ke Arab Saudi, Presiden Obama juga akan mengunjungi Inggris untuk bertemu dengan PM David Cameron dan Ratu Elizabeth II.

oleh Adanti Pradita diperbarui 18 Apr 2016, 14:42 WIB
Presiden Barack Obama pernah bertemu secara langsung dengan vokalis Chris Martin pada 2012 silam. Kala itu sang presiden mengatakan jika dirinya menyukai lagu-lagu Coldplay dan memiliki lagu-lagu mereka di iPod miliknya. (Bintang/EPA)

Liputan6.com, Washington D.C- Masa jabatan Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan berakhir dalam hitungan bulan.

Mengingat waktunya sudah dekat, Presiden Obama berniat untuk melakukan kunjungan terakhir ke beberapa negara sebelum ia melepas posisi sebagai penguasa Gedung Putih.

Tujuan kunjungannya terutama untuk meminta maaf kepada negara-negara tertentu yang sebelumnya merasa terintimidasi dan tersinggung oleh kritikan-kritikan dari Gedung Putih.

Dalam kunjungan yang dijuluki ‘apology tour’ ini, Presiden Obama akan menyambangi dua negara yaitu, Arab Saudi dan Inggris. Menurut informasi yang dihimpun dari Gedung Putih, sang Presiden akan terbang ke Arab Saudi pada hari Selasa besok 19 April hingga Kamis 21 April, kemudian melanjutkan perjalanannya ke Inggris.

Obama mempunyai alasan tertentu untuk meminta maaf pada masing-masing negara.

Melansir dari Washington Times, Obama akan melakukan pertemuan tertutup dengan Raja Salman pada hari Rabu tanggal 20 April, kemudian lanjut menghadiri pertemuan tingkat tinggi (KTT) keesokan harinya untuk mendiskusikan beberapa agenda penting dengan para petinggi Arab Saudi. 

Hubungan AS dan Arab Saudi kerap kali memanas karena dipicu oleh sejumlah faktor. Salah satu alasan utama termasuk fakta bahwa para pemimpin di Arab Saudi merasa tersinggung atas kritikan Obama dan pemerintahannya mengenai perannya yang dianggap kurang aktif dan kontributif dalam menjaga stabilitas di wilayah Timur Tengah.

“Hubungan AS dan Arab Saudi memang tidak selalu mulus. Cara pandang kita dan mereka memang berbeda dalam banyak hal. Perbedaan itu akan terus ada, tetapi usaha untuk menoleransi satu sama salin pun juga terus akan ada,” kata Penasihat Presiden AS, Rob Marley kepada CNN.

Terlebih, pihak Arab Saudi juga mencemaskan keputusan Obama yang belum pasti mengenai kebijakan Kongres untuk memperbolehkan korban 9/11 menuntut pemerintah asing.

Selain membicarakan dua hal tersebut, Obama dan para petinggi Arab Saudi juga akan mendiskusikan isu-isu lain termasuk, kelanjutan peperangan melawan kelompok teroris ISIS, usaha bersama untuk terus memantau Iran, dan juga untuk menjaga stabilitas di wilayah-wilayah konflik seperti Suriah dan Yaman.

Kunjungannya ke Inggris berisikan agenda untuk bertemu dengan Perdana Menteri David Cameron dan makan siang bersama dengan Ratu Elizabeth II. Walaupun skalanya tidak serupa dengan Arab Saudi, hubungan AS dan Inggris juga sempat melemah.

Hal tersebut diprovokasi oleh beberapa alasan tertentu. Salah satu yang paling kuat adalah keterlibatan AS dalam memaksakan Inggris untuk tetap berada dalam lingkup Uni Eropa.

Selain itu, banyak kritikan di masa lalu pada saat kampanye militer yang membuat kedua negara kurang kompak satu sama lain. Karena itu ‘apology tour’ ini dianggap sangat penting untuk menjaga hubungan AS dan kedua negara ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya