Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menyetujui pembagian dividen sebesar US$ 75,49 juta atau sekitar Rp 995,72 miliar (asumsi kurs Rp 13.190 per dolar Amerika Serikat) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Dividen itu 49 persen dari total laba perseroan US$ 152,44 juta. Sementara sisa laba akan digunakan sebagai saldo laba perusahaan.
Perseroan telah membayarkan dividen interm sebesar US$ 35,18 juta pada 15 Januari 2016. Lalu sebanyak US$ 40,30 juta didistribusikan untuk pembayaran dividen final.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir mengatakan, perseroan terus membukukan kinerja positif meski harga komoditas kurang menggembirakan.
Baca Juga
Advertisement
"Kondisi batu bara sangat sulit dan kalau saya hitung dari peak tahun 2011 kita sudah lewati 4 tahun berturut turut. Alhamdulilah pada 2015 kami dengan dukungan teman direksi dan karyawan bisa lewati masa masa sulit dan bisa bukukan profit bahkan pada 2016 masih bisa bagikan dividen," kata dia, usai RUPST PT Adaro Energy Tbk, Jakarta, Senin (18/4/2016).
Dia mengatakan, kinerja positif membuat perseroan lebih berkontribusi pada negara. Lantaran perseroan memberikan kontribusi lebih pada pajak.
"Kita peroleh penghargaan dari Ditjen Pajak. Dalam kondisi sulit kami masih berikan kontribusi pajak yang cukup signifikan bagi negara. Seperti teman ketahui negara kita sedang di dalam proses pembangunan dengan pajak adalah penting," ujar dia.
Tak sekadar itu, dengan kinerja yang baik perseroan masih berkontribusi positif pada pemberian lapangan pekerjaan.
"Tidak banyak perusahaan nasional seperti kami yang masih bisa bertahan hidup dan berikan pajak. Dan sampai saat ini karyawan PT Adaro Energy Tbk inti tidak ada yang di PHK," ujar dia. (Amd/Ahm)