Liputan6.com, Jakarta Emas selalu menjadi investasi dengan nilai tinggi. Investasinya dapat melalui kepemilikan logam itu sendiri, reksadana, atau tambang emas. Ketiganya memberikan efek langsung terhadap dollar.
Bila dolar sedang jatuh, emas pasti akan naik. Bila hal ini terjadi secara signifikan, pertumbuhan emas akan terlihat melesat di masa depan. Kemungkinan, emas akan menjadi standar ekonomi dunia.
Anda punya banyak pilihan untuk menginvestasikan emas. Melansir dari Daily Reckoning, Rabu (20/4/2016) berikut adalah 4 cara yang bisa Anda pilih.
Baca Juga
Advertisement
1. Kepemilikan langsung
Tidak ada yang memiliki nilai murni selain emas batangan. Secara historis, banyak peradaban telah mengakui nilai emas. Emas adalah satu-satunya uang riil, dan nilainya tidak dapat diubah atau dikendalikan.
Sayangnya, nilai emas hanya akan naik berdasarkan ketersediaan dan permintaan. Kerugian memiliki emas adalah rentang perdagangan yang lebar antara penawaran dan permintaan. Jadi jangan berharap untuk menghasilkan keuntungan cepat
2. Perdagangan emas di bursa dana
Ledakan terbaru dalam exchange traded funds (ETF) menawarkan cara untuk berinvestasi emas yang lebih menarik. ETF adalah jenis reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham biasa. Portofolio ETF bersifat tetap di muka dan tidak berubah.
Emas ETF yang diperdagangkan secara portofolio di Amerika Serikat merupakan dua emas batangan. Anda dapat menemukan dua ETF ini di bawah simbol "GLD" (TRACKS Gold Trust) dan "IAU" (Trust iShares COMEX Gold Trust).
3. Reksa dana emas
Bagi orang-orang yang ragu untuk berinvestasi di emas fisik, tapi masih ingin berinvestasi, reksa dana emas bisa menjadi alternatif. Dana ini memegang portofolio saham-bahwa emas seperti saham Newmont Mining yang merupakan perusahaan tambang emas.
4. Saham emas junior
Saham ini adalah saham perusahaan emas yang masih junior atau belum besar. Tingkat saham pada jenis investasi ini lebih spekulatif. Saham junior cenderung memiliki tambang produktif, namun memiliki kemungkinan eksplorasi dengan potensi keuntungan lebih tinggi. Akan tetapi juga memiliki resiko kerugian yang besar.
Kemungkinan kapitalisasi lebih kecil daripada kapitalisasi saham emas senior. Kisaran investasi ini adalah untuk investor yang memiliki resiko toleransi lebih luas. (Shabrina Aulia Rahmah)