Liputan6.com, Jakarta Kebiasaan orangtua dapat memengaruhi anak menjadi obesitas sehingga berisiko terkena penyakit jantung di kemudian hari. Satu contoh sederhana, orangtua cenderung menjejali anak dengan makanan saat ia sedang bermain, sehingga anak tidak punya rasa kenyang lagi.
"Anak lagi main disamperin, lalu dikasih makan. Ini bahaya karena pola makan dari kecil sudah berantakan," kata Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Antonis Anna Lukito ditulis Senin (18/4/2016)
Baca Juga
Advertisement
Dan risiko yang harus diwaspadai betul oleh para orangtua dari anak yang obesitas adalah terjadi perubahan lemak di perut begitu masuk umur 10 tahun.
"Ditemukan sel busa (foam cell), sel berisi lemak di tubuh mereka. Sel busa merupakan cikal bakal dari plak yang menyumbat pembuluh darah penyebab stroke," ujar Anna.
Maka itu, jangan bangga jika anak terlalu gemuk. Gemuk di usia anak-anak tidak menggemaskan sama sekali, justru berisiko. Jangan biarkan anak terus tumbuh ke samping sehingga kelebihan berat badan.
"Anak yang gemuk memang terlihat menggemaskan. Tapi...," kata Anna menambahkan. Ajarkan anak pola makan yang benar sejak kecil agar ia terhindar dari penyakit jantung dan pembuluh darah.