Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberikan kabar buruk kepada pengemudi Go-Jek. Kabar itu dia sampaikan setelah membagikan kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada para pengemudi Go-Jek.
"Ini yang terakhir yang kurang menyenangkan pasti marah. Go-Jek pasti marah, ERP nanti Sudirman-Thamrin enggak boleh dilewatin motor," kata Ahok saat menyerahkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan, Jakarta, Minggu, 17 April 2016. Kabar ini kontan disambut kekecewaan para pengemudi Go-Jek.
Rencananya, Gubernur Ahok setelah menerapkan electronic road pricing (ERP) juga akan meminta pemilik gedung-gedung di Jakarta untuk membongkar pagarnya.
Baca Juga
Advertisement
Dengan membongkar pagar-pagar gedung, maka pengendara motor masih bisa melewati Sudirman-Thamrin melalui jalur belakang gedung.
"Semua gedung di Jakarta saya minta bongkar pagarnya, jadi antar gedung semua bisa saling masuk," kata Ahok.
Ahok sengaja mengumumkan hal itu sejak awal supaya tidak mengecewakan para pengemudi motor.
"Saya kasih tahu dulu. Nanti saya takut begitu saya terpilih dibilang bohongin saudara. Saya enggak suka. Yah, begitu terpilih lagi, dilarang motor lewat protokol. Saya sampaikan apa adanya," tutur dia.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga meminta jika ada pihak yang tak suka dengan sistem ini, maka masyarakat boleh memilih calon lain saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta nanti.
"Jadi kalau memang nggak suka protokol Sudirman-Thamrin itu dibatasi motor, bolehlah nyari calon gubernur yang kasih motor lewat," ujar Ahok.