Liputan6.com, Bengkulu - Investor Tiongkok melalui bendera Power Construction Corporation of China (PCCC) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berdaya 2x100 Megawatt.
Konsorsium yang menggandeng Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama PT Intraco Penta dan PT Pelindo II ini membentuk PT Tenaga Listrik Bengkulu untuk melaksanakan pembangunan dan sebagai operator lapangan.
Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengatakan, pembangunan PLTU ini merupakan bagian dari rencana pemerintah membangun proyek pembangkit listrik sebesar 35.000 Megawatt.
"Suplai listrik ini akan terkoneksi dengan jaringan listrik Sumatera," ujar Ridwan di Bengkulu, Senin (18/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dengan persediaan listrik yang cukup ini, Ridwan mengharapkan akan memancing investor yang akan membangun industri di Bengkulu. Artinya dampak ekonomi secara luas akan terasa bagi ekonomi di Bengkulu.
Komisaris Utama PT Tenaga Listrik Bengkulu Petrus Halim mengatakan, PLTU yang dibangun ini menggunakan sistem Independent Power Producer (IPP) yang menindaklanjuti perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement) dengan PT PLN pada 25 November 2015. "Pembangunan PLTU ini akan tuntas pada tahun 2019," ujar Petrus Halim.
Pemerintah Provinsi Bengkulu berkewajiban memberikan kemudahan akses perizinan dan prasarana infrastruktur pendukung PLTU.
Sedangkan pihak Pelindo II memberikan kemudahan akses suplai batu bara sebagai bahan baku penggerak PLTU dan memberikan sarana lahan di lokasi dekat pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu yang dikuasai Pelindo. (Yuliardhi H/Ahm)