Polda Papua Buru Pemicu Perang Suku di Yahukimo

Buat meredam situasi di Yahukimo, Papua, polisi menjalin koordinasi dengan sejumlah pihak.

oleh Katharina Janur diperbarui 19 Apr 2016, 05:05 WIB
Polisi buru provokator perang suku di Papua

Liputan6.com, Jayapura - Seratus lebih polisi masih bersiaga di Kabupaten Yahukimo, Papua. Mereka mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, pascabentrok warga atau perang suku yang terjadi Senin pagi tadi di pertigaan permukiman Jalur I Distrik Dekai.

Akibat bentrokan tersebut, dua warga meninggal dunia. Satu di antaranya Kepala Desa Luruktek, Distrik Pronggoli, Jalur I Dekai yang mengalami luka bacok pada bagian kepala dan leher. Tak hanya itu, delapan orang lainnya mengalami luka-luka dan dirawat Rumah Sakit Umum Yahukimo, Papua.

Ke-8 korban antara lain Ismail Ilintamon, luka telapak kaki kiri, Samuel Sama, terluka di belakang kepala akibat terkena lemparan batu, Matius Unggi, mengalami luka di kaki kiri terkena panah, dan Jon Mohi, cedera pada bagian telapak kaki kiri terkena pecahan botol.

Selanjutnya, Beni Bangin yang terluka pada telapak kaki kanan terkena panah dan Alius Nelambo yang mengalami luka pada bagian telapak kaki kiri karena terkena panah.

Kapolres Yahukimo AKBP Ade Djadja menuturkan, hingga sore waktu Papua, situasi di Yahukimo kondusif. Polisi masih mengejar pelaku utama penyerangan kepada warga.

"Pelaku utama ini yang melakukan penyerangan membabi buta, pascakejadian kecelakaan lalu lintas. Indikasi kami, pelaku utama ini adalah kerabat korban kecelakaan," ucap Ade, Senin (18/4/2016).

Ade menjelaskan, korban kecelakaan yang bernama Yonas Bayage, pelajar 17 tahun tak mengalami luka serius, hanya lecet biasa. Begitu pula dengan pengendara sepeda motor, tak mengalami luka serius.

Buat meredam situasi di Yahukimo, menurut Ade, polisi menjalin koordinasi dengan sejumlah pihak, tokoh adat, agama dan pemuka masyarakat. Terutama, meredam perang suku tak meluas. "Bupati dan wakil bupati yang baru dilantik juga ikut dalam mediator ini," ujar Ade Djaja.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya