80 KK Warga Pasar Ikan Sudah Tempati Rusun Marunda

Mereka kebanyakan warga kampung Aquarium yang datang secara bergelombang sejak eksekusi pembongkaran beberapa waktu lalu.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 19 Apr 2016, 03:21 WIB
Warga melintas di Rusun Marunda Cluster A Blok A11, Jakarta, Senin (22/2). Warga kecamatan Penjaringan kalijodo akan dipindahkan ke rusun Marunda. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Warga RW 04 kampung Aquarium, Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara kini mulai menempati Rusun Marunda, Cilincing.

Kepala Unit Pengelola Rusun Sewa (UPRS) Wilayah 1 Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta Suharyanti mengatakan, saat ini sudah 80 KK warga Pasar Ikan yang menempati rusun. Mereka kebanyakan warga kampung Aquarium yang datang secara bergelombang sejak eksekusi pembongkaran beberapa waktu lalu.

"Ada 80 KK. Kami sebar di Cluster A, Cluster B dan Cluster C. Paling banyak dipindahkan ke rusun Marunda Cluster B," kata Suharyanti saat dihubungi di Marunda, Jakarta Utara, Senin (18/4/2016).

Dia melanjutkan, saat ini ada 20 unit rusun di Rusun Marunda yang masih kosong. Dan unit itu memang diperuntukkan bagi warga RW 04 Pasar Ikan yang belum mendapatkan rusun.

"Kami memiliki sisa 20 unit rusun yang masih kosong dan dapat ditempati warga Pasar Ikan yang belum mendapat rusunawa," tambah Suharyanti.

Belum Ada Modal Usaha

Suharyanti mengakui, saat ini pemerintah belum memberikan modal usaha berupa gerobak atau tempat usaha bagi seluruh warga Pasar Ikan. Adapun gerobak yang kini ada masih untuk warga Kalijodo.

"Warga pindahan Pasar Ikan ini memang belum kami berikan lapak atau gerobak khusus. Gerobak-gerobak itu yang sudah dibuatkan, dialokasikan bagi eks warga Kalijodo kemarin," ujar Suharyanti.

 

Meski begitu, pihaknya berjanji segera memberi lapak atau tempat usaha bagi warga Pasar Ikan. Dengan harapan mereka bisa memulai usaha barunya di Rusun Marunda.

"Kedepannya, kami bakal memfasilitasi tempat usaha bagi warga korban relokasi Pasar Ikan dan Kampung Akuarium. Nanti warga akan memiliki sumber penghasilannya sendiri selama tinggal di rusun," tambah Suharyanti.

Warga Pasar Ikan Mandiri

Tidak mau hanya menunggu pemberian lapak dan gerobak dari pemerintah, kini warga Pasar Ikan banyak yang memulai sendiri menjalankan usaha di rusun atau daerah sekitarnya. Adapun bahan-bahan pembuatan gerobak, mereka bawa dari lokasi rumahnya yang dulu.

"Jadi mereka membuat sendiri dengan bahan-bahan yang mereka bawa dari tempat asalnya. Warga pindahan Pasar Ikan tersebut secara mandiri sudah mulai membuat dan menempati kios-kios yang ada di lantai dasar unit rusun masing-masing," jelas Suharyanti.

Dia menyebut, untuk membantu perekonomian warga pindahan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan menata ulang kembali seluruh fasilitas sosial dan fasilitas umum berupa kios yang ada di Rusun Marunda. Baik itu di Cluster A, Cluster B atau Cluster C sesuai kategori jenis jualan masing-masing.

"Kami data ulang nanti. Dan nanti juga ada bazar dan pasar rakyat setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 08.00 sampai 10.00 WIB," tutur Suharyanti.

Pihaknya juga akan memeriksa secara rutin soal surat perjanjian sewa rusun yang dipegang oleh masing-masing penghuni. Hal itu tak lain untuk menekan praktik jual beli rusun. "Kami akan rutin melakukan penertiban dan pemeriksaan SP sewa," tegas Suharyanti.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya