Tidur Kurang dari 5 Jam Bikin Tubuh Rentan Terserang Penyakit

Tidur menjadi salah satu alasan tepat agar tubuh terhidar dari berbagai penyakit, dan studi berhasil mengungkapnya.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 19 Apr 2016, 19:30 WIB
Kurang tidur akan membuat kita mengalami kesulitan dalam mengingat suatu hal, dan lebih sering untuk mengatakan sesuatu yang palsu.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit sehari-hari seperti pilek dan batuk bukan hanya berasal dari virus yang menyebar dari orang-orang di sekeliling Anda. Studi mengungkap bahwa tidur kurang dari lima jam per hari bahkan kurang memudahkan tubuh terserang sejumlah penyakit.

Melansir laman India Times, Selasa (19/4/2016) studi mengungkap 17 persen orang yang kurang tidur lebih mungkin terserang demam seketika, dan 51 persen dari mereka berpotensi terserang infeksi daripada orang yang tidur lebih dari tujuh jam per malam.

"Tidur berperan sangat penting dalam mengatur dan menjaga sistem kekebalan tubuh manusia secara efisien," ungkap Aric Prather, penulis studi sekaligus asisten profesor psikiatri dan associate director Center for Health and Community di University of California.

Para peneliti menganalisis lebih dari 22 ribu orang dewasa selama tujuh tahun untuk menentukan hubungan antara kurang tidur dan terjadinya pilek serta infeksi. Golongan infeksi pun termasuk flu, infeksi telinga, bahkan pneumonia.

Studi ini menemukan bahwa selain dari kurang tidur, faktor penyebab lainnya berasal dari gaya hidup yang terlalu sibuk, juga mereka yang memiliki gangguan tidur akan rentan terhadap suatu penyakit. Orang yang memiliki gangguan tidur sebanyak 18 persen lebih mungkin terkena flu dan demam, juga 88 persen di antaranya lebih rentan terserang infeksi - dibandingkan orang-orang yang tidak memiliki masalah tidur sama sekali.

Para penulis penelitian pun percaya bahwa dokter harus memberikan perhatian khusus terhadap permasalahan atau gangguan tidur yang diderita setiap orang. Menurut mereka, penilaian kualitas tidur seseorang harus dimasukkan dalam perawatan primer pasien lewat tekanan darah dan berat badan.

"Tidur secara konsisten menjadi perilaku kesehatan yang tepat, dan tidur adalah pusat kesehatan manusia ,"tutup Prather.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya