Liputan6.com, Jakarta Mempertahankan olahraga ringan atau intens bisa meningkatkan peluang seorang pria bertahan menghadapi kanker prostat, menurut sebuah penelitian terbaru.
Studi yang dilakukan olehAmericanCancerSociety mengikutkan lebih dari 10.000 pria berusia 50 hingga 93 tahun yang antara tahun 1992 - 2011terdiagnosis kanker prostat lokal-dalam artian tidak menyebar melewati kelenjar. Para pria tersebut memberikan informasi kepada para peneliti mengenai aktivitas fisik sebelum dan sesudah diagnosis.
Baca Juga
Advertisement
Pria dengan level latihan tertinggi sebelum didiagnosis memiliki peluang 30 persen lebih kecil untuk meninggal karena kanker prostat dibandingkan dengan mereka yang berolahraga lebih sedikit, menurut sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Ying Wang, seorang Epidemiologis senior pada program penelitian komunitas kanker epidemiologis.
Latihan yang lebih banyak sepertinya juga memberikan manfaat yang lebih banyak juga. Pria dengan tingkat olahraga tertinggi setelah didagnosis memiliki peluang 34 persen lebih kecil untuk meninggal karena kanker prostat daripada mereka yang berolahraga lebih sedikit, menurut temuan studi tersebut, dilansir dari laman Newshealth, Selasa (19/4/2016).
Sementara studi ini belum bisa membuktikan penyebab dan efek. “Hasil studi kami mendukung bukti bahwa penyintas kanker prostat harus mematuhi panduan aktivitas fisik, dan menyarankan bahwa para dokter harus mempertimbangkan penganjuran gaya hidup aktif secara fisik untuk pasien kanker prostat mereka,” ujar Wang dalam rilis berita AACR.
“American Cancer Society merekomendasikan orang dewasa untuk melakukan olahraga minimal 150 menit untuk olahraga ringan atau 75 menit untuk latihan yang lebih berat dalam seminggu,” ujar Wang.