Gerak IHSG Diproyeksi Bakal Variatif

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif pada perdagangan saham Rabu (20/4/2016).

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 20 Apr 2016, 06:20 WIB
Papan harga saham terpampang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif pada perdagangan saham Rabu (20/4/2016). Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, ‎pada perdagangan saham kemarin Bursa Asia menguat seiring penguatan harga minyak dunia. Selain itu, penguatan didorong oleh laporan data keuangan emiten Amerika Serikat (AS).

"Sentimen pendorong lain ialah beberapa perusahaan di AS mencatatkan laba yang lebih baik dari perkiraan sehingga mampu membuat penguatan di bursa AS sebelumnya," ujar dia dalam ulasannya.

IHSG sendiri menguat sebanyak 16,70 poin atau 0,34 persendilevel 4.881,93 pada penutupan kemarin. Investor asing mencatatkan beli bersih sebanyak Rp 152,7 miliar.

Lanjar mengatakan, penguatan IHSG didorong oleh kebijakan pemerintah mengenai kepemilikan asing untuk properti.

"Kebijakan pemerintah mengenai tax amnesty dan peraturan kepemilikan asing di properti membuat beberapa emiten properti lantas menguat," katanya.

‎Dia memperkirakan IHSG bergerak pada support 4.884 dan resistance pada level 4.910.

Sementara, PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak menguat. IHSG bakal bergerak di level suport 4.856 dan resistance 4.950.

Sinarmas merekomendasikan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) untuk dicermati pelaku pasar. (Amd/Zul)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya