Liputan6.com, London - Sejumlah hal dibahas dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Perdana Menteri Inggris David Cameron di London, Selasa 19 April 2016.
Selain kerja sama dalam bidang industri kreatif, kedua pemimpin bertukar pikiran terkait sejumlah permasalahan dunia, khususnya terkait kontraterorisme dan kontraekstremisme.
Terkait soal itu, PM Cameron menilai, Indonesia memiliki dua aset luar biasa untuk menangkal sejumlah permasalahan yang kini dihadapi dunia. Yakni, fakta bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia sekaligus sebagai negara demokrasi.
Baca Juga
Advertisement
Indonesia, di mata PM Cameron, memiliki peranan penting dalam mengatasi ekstremisme dan terorisme global.
"Saya sangat terkesan dengan pendekatan Indonesia mengatasi ekstremisme dan terorisme tetapi juga tetap meneguhkan Islam sebagai agama yang damai," ucap PM Cameron.
Cameron menambahkan, Islam yang diajarkan di Indonesia dapat dijadikan model di dunia.
Indonesia juga diharapkan memainkan peran untuk menyebarkan Islam yang damai.
PM Inggris juga mengapresiasi peran Indonesia dalam Bali Democracy Forum dan menyampaikan keinginan untuk bekerja sama terkait forum tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan pada PM Cameron tentang sikap Indonesia.
"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia mempunyai peranan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Islam, demokrasi, dan toleransi dapat berjalan beriringan," kata Presiden Jokowi.
"Indonesia dengan senang hati akan berbagi pengalaman tersebut."